•   26 April 2024 -

Kunjungi Konstituen, 2 Dewan Asal Bontang Usul Pemkot Buka Layanan Pengaduan

Kaltim -
03 Juni 2020
Kunjungi Konstituen, 2 Dewan Asal Bontang Usul Pemkot Buka Layanan Pengaduan Kunjungan Anggota DPRD Kaltim ke Kota Bontang terkait penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah daerah.

KLIKKALTIM.COM-- Komisi IV DPRD Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja ke Bontang, Kamis (4/6).

Dalam kunjungan Komisi IV DPRD Kaltim diwakili oleh 3 orang anggota dewan yakni Henry Pailan Tandy Payung, Salehuddin dan Abdul Kadir Tappa.

Dalam kunjungan tersebut, ketiganya diterima oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang, Abdul Safa Muha.

Kunjungan Komisi bidang kesehatan ini untuk meninjau kinerja Pemerintah Bontang dalam menanganani pandemi Corona.

Kadis Abdul Safa Muha, pun terlihat menjelaskan satu persatu, program pemerintah Bontang dalam penanganan pandemi Corona.

Seperti BLT, gratis PDAM dan gratis pembayaran Rusunawa Api-Api.

"Kami dari pemerintah Kota Bontang, sudah bergerak sejak Maret lalu, berbagai program sementara berjalan," ujar Abdul Safa Muha di sela-sela pemaparan yang dilakukan di Auditorium 3 Dimensi , Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara, Kamis (04/06/2020) siang.

Menanggapi Henry Pailan pun mengapresiasi semua program Pemkot Bontang.

Namun, dia mengusulkan agar Pemerintah Bontang membuka posko aduan di setiap Kelurahan.

Hal itu didasari adanya warga yang melapor ke dirinya tentang ketidakpuasan terhadap penyaluran BLT.

"Ada warga yang melapor. Saya kira itu wajar, karena namanya bantuan pasti banyak yang menginginkan, kalau penjelasan dari Kepala Dinas tadi, pendataannya sudah sangat bagus dan bisa kami bawa ke daerah lain sebagai acuan," ujarnya.

Sementara itu, Abdul Kadir Tappa menambahkan agar pemerintah juga beri perhatian kepada kelompok pengusaha.

Perhatian tersebut seperti keringanan pajak atau stimulus bagi mereka. Sebab, ada beberapa kelompok menengah yang terancam miskin akibat pandemi Covid-19 ini.

Misalnya para pengusaha yang terlanjur membeli produk dalam jumlah besar. Namun, merugi akibat tak laku selama pandemi Corona.




TINGGALKAN KOMENTAR