•   18 May 2024 -

Solusi Alternatif, Komisi III DPRD Bontang Minta Pemanfaatan Air Tambang Direalisasikan

Bontang - Redaksi
29 Agustus 2023
Solusi Alternatif, Komisi III DPRD Bontang Minta Pemanfaatan Air Tambang Direalisasikan Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina.

KLIKKALTIM - Void bekas tambang menjadi salah satu alternatif sumber air baku di Bontang, sehingga percepatan pemanfaatannya terus didorong.

Kendati begitu, Fungsional Ahli Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim Rizki Sya’bani mengatakan, kemungkinan void tersebut hanya dapat dimanfaatkan sekitar lima sampai delapan tahun. Artinya, sumber air dari lubang tambang tak dapat terus diandalkan.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina mengatakan dalam rentang waktu tersebut, pihak terkait harus melakukan kajian berikutnya sebelum jangka waktu habis. Dalam hal ini, void tetap dapat digunakan, dengan catatan menyediakan alternatif lain kala void tersebut tidak lagi dapat dimanfaatkan.

“Solusi lain harus ditemukan. Daripada sama sekali tidak digunakan, dengan hasil kajian yang dilakukan selama ini. Rencana ke depan juga tidak ada solusi paling cepat selain memanfaatkan void tambang,” katanya.


Adapun kesiapan dari tim percepatan sudah hampir final. Apabila ada perkembangan lain soal ini, kata dia, pihaknya bakal menindaklanjuti hal tersebut. Selain itu, ia mempertanyakan mengapa temuan itu tidak diungkap sebelumnya atau paling tidak ditelusuri oleh tim percepatan.

“Seharusnya ada informasi kepada kami dan harusnya mereka (tim percepatan) tahu terkait itu. Selanjutnya kami mungkin harus mengunjungi pihak yang menemukan (pemanfaatan void 5-8 tahun), agar lebih jelas,” terangnya.

Lebih lanjut, Amir mengungkapkan sebelum kajian berada di tahap finalisasi, semua akan dikembalikan ke tim percepatan. Meskipun pemanfaatannya hanya beberapa tahun, berpotensi rugi atau tidak, alokasi anggaran telah ditetapkan.

“Alokasi anggaran untuk pemanfaatan void sudah cukup besar. Mau tidak mau, harus dilakukan kajian berikutnya untuk mencari solusi lain,” tutupnya. (adv)




TINGGALKAN KOMENTAR