Awalnya 149 Jiwa, Angka Kemiskinan Ekstrem Bontang Kini Tersisa 22 Jiwa

BONTANG - Angka kemiskinan ekstrem di Bontang kini menyusut drastis. Berdasarkan data terbaru angka kemiskinan ekstrem tersisa 22 jiwa dari 7 Kepala Keluarga.
Persoalan ini menjadi salah satu hal yang dibahas saat Pemkot menggelar rapat penanganan stunting dan kemiskinan di Kantor Wali Kota Bontang, Rabu (9/4/2025). Agus haris yang memimpin rapat ini menanyakan jumlah Angka kemiskinan ekstrem.
Menanggapi pertanyaan itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang Toetoek Pribadi Ekowati menyampaikan angka terbaru kemiskinan ekstrem tersisa 7 KK yang terdiri dari 22 jiwa.
Baca juga: Wawali Agus Haris Mencak-Mencak, Rapat Bahas Stunting Molor karena Banyak Pegawai Telat
Dia menjabarkan warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem tersebar di 5 kelurahan. Diantaranya, Loktuan 2 KK dengan 8 jiwa, Api-Api 2 KK dengan 7 jiwa. Kemudian, Tanjung Laut 1 KK dengan 3 jiwa. Tanjung Laut Indah 1 KK dengan 2 jiwa, dan Kanaan 1 KK dengan 2 jiwa.
Data itu menyusut pasca intervensi sejumlah program dan validasi data tim terpadu. Awalnya data kemiskinan ekstrem Bontang sebanyak 149 jiwa dari 42 KK.
"Ini sesuai dengan data terbaru. Sudah beberapa kali turun. Dari 42 KK turun jadi 30-an KK. Sekarang tinggal 7 KK saja," ucap Toetoek dalam rapat.
Angka ini juga akan ditetapkan pasca seluruh Kelurahan menjalankan musyawarah. Dari penetapan itu baru akan dipublikasikan secara resmi.
Pengentasan angka kemiskinan ekstrem menjadi program 100 hari kerja Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wawali Agus Haris. Berdasarkan penurunan jumlah penyandang, dia yakin persoalan ini akan rampung dalam waktu dekat.
"Sudah terjadi penurunan signifikan. Kami akan pantau terus dan targetnya Bontang zero kemiskinan ekstrem," ucap Agus Haris. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: