•   27 April 2024 -

Duduk Perkara Penumpang yang Lecehkan Pengemudi Perempuan di Bukit Soeharto

Balikpapan -
26 Agustus 2019
Duduk Perkara Penumpang yang Lecehkan Pengemudi Perempuan di Bukit Soeharto Ilustrasi pelecehan terhadap pengemudi perempuan (nauval/kaltimkece.id)

KLIKKALTIM -- Seorang lelaki berusia 27 tahun segera mengaktifkan telepon genggamnya begitu mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan. Berjalan menuju pintu bandara, Romeo --sebut saja nama lelaki itu demikian, menghubungi penyedia jasa transportasi langganannya. Romeo perlu mobil sewa untuk mengantarnya pulang ke Samarinda.

Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 08.30 Wita, Anny Rahayu, perempuan yang memiliki usaha rental mobil, menerima panggilan Romeo. Dari kantor Ayumi Rental Car di Jalan Anggi, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Anny diminta menyediakan sebuah mobil lengkap dengan pengemudi. Romeo hanya memiliki satu permintaan khusus. Lady driver atawa pengemudi perempuan.

“Dia (Romeo) beralasan, jika laki-laki, mengemudi dengan kecepatan tinggi. Sedangkan pengendara perempuan lebih lambat dan santai,” tutur Anny ketika ditemui kaltimkece.id, Ahad, 25 Agustus 2019. Anny menyanggupi permintaan itu. Lagi pula, Romeo adalah pelanggan yang sudah sering memesan jasa antar-jemput. Romeo dan Anny pun menyepakati tarif, Rp 400 ribu sekali jalan.

Usaha Anny memang berkembang baik. Ia punya dua pengemudi laki-laki yang bekerja dengan gaji tetap. Ditambah 11 pengemudi lepas, enam di antaranya lady driver. Hampir semua pengemudi perempuan ini telah berkeluarga.

Meski memiliki banyak pengemudi perempuan, rupanya pada Jumat itu, Anny baru tahu bahwa seluruhnya sedang di Samarinda. Perempuan berkulit putih dengan rambut hitam panjang ini pun putar otak. Ia menghubungi kenalannya di Balikpapan. Dia mendapatkan pengemudi perempuan yang bersedia mengantar Romeo ke Samarinda. Sebut saja pengemudi perempuan itu Melati. Parasnya rupawan dengan rambut yang selalu ditutupi hijab.

Melati mengemudikan Daihatsu Xenia putih. Ia tiba di pusat perbelanjaan di Jalan Marsma R Iswahyudi, Sepinggan, Balikpapan Selatan, pukul 11 siang. Sesuai janji, Romeo menunggu di sebuah restoran di sana. Adapun Romeo, seperti diceritakan Melati, adalah lelaki lajang berkulit gelap. Tubuhnya tidak terlampau tinggi namun berisi. Romeo bekerja sebagai anak buah kapal yang mengangkut batu bara. Dua bulan bekerja penuh, dia dapat cuti dua pekan.

Keduanya berangkat ke Samarinda jelang tengah hari. Sebagaimana pengemudi dan penumpang, Melati duduk di balik kemudi, sementara Romeo di kabin tengah, sisi kiri belakang pengemudi. Keduanya sesekali mengobrol.

Setiba di Kilometer 55, Romeo tiba-tiba meminta putar balik. Ia meminta Melati mengantarnya ke Rumah Makan Tahu Sumedang di Kilometer 50, jalan poros Balikpapan-Samarinda. “Ada teman yang menitip. Minta dibelikan makanan di Tahu Sumedang,” jelas Romeo kepada Melati.

Mobil pun berputar arah. Ada kesepakatan di antara keduanya yakni tambahan biaya Rp 100 ribu. Selepas singgah di rumah makan inilah, gelagat aneh dirasakan Melati. Sembari fokus mengemudikan mobil yang melewati jalan berliku Bukit Soeharto, ia seperti mendengar desahan. Melati mencoba melirik spion depan. Betapa kaget dia menyaksikan adegan di spion. Romeo menurunkan celananya pelan-pelan sampai kemaluannya nampak.

Melati berusaha tenang sekuat tenaga. Diam-diam, dia menghubungi Anny, pengusaha rental yang memintanya mengantar Romeo. "Mbak, maaf, tamunya ngeres. Dia keluarkan kemaluannya, jadi saya turunkan. Saya takut diapa-apain. Sebentar (lagi) saya info kalau dia sudah turun,” tulis Melati kepada Anny melalui pesan WhatsApp. Anny membaca dan menunjukkan pesan tersebut kepada reporter kaltimkece.id.

Selepas mengirim pesan itu, Melati pun berteriak dan turun dari mobil. Romeo mengikutinya, mengejar Melati yang keluar dari kendaraan. Melati rupanya cerdik. Ia kembali ke dalam mobil dan mengunci seluruh pintu. Dari situlah, video yang viral pada Sabtu, 24 Agustus 2019, mulai direkam Melati. Kejadian itu tepat ketika warga sedang melaksanakan salat Jumat.

Dari dalam mobil, Melati memaksa Romeo mentransfer biaya transportasi mobil kepada Anny selaku pemilik rental. Romeo pun menelepon Anny. "Mbak Ayumi (panggilan Anny sehari-hari), kirim nomor rekeningmu. Saya minta rekening, Mbak,” ucap Romeo seperti ditirukan Anny. Di sela-sela percakapan, Anny mendengar suara perempuan menangis. Selepas panggilan tersebut, nomor telepon Romeo mati total.

Penjelasan Romeo

Baru pada Ahad, 25 Agustus 2019, pukul 09.41 Wita, Romeo menghubungi Anny dengan nomor baru. Lelaki itu mengaku handphone-nya hilang. Ia mengirim foto kotak telepon pintar sebagai bukti telah membeli yang baru. Romeo juga melampirkan bukti transfer sebesar Rp 600 ribu ke rekening Anny.

Romeo berusaha menjelaskan kepada Anny mengenai video yang direkam Melati saat kejadian. Klarifikasi itu dikirimkan lewat WhatsApp.

“Mbak Ayumi (Anny), maaf sebelumnya atas kejadian yang tak terduga dan tak aku sadari juga. Aku mau klarifikasi sedikit. Seperti mbak Yummy tahu sebelumnya, aku sering pakai jasa lady driver ‘kan? Enggak sekali ini saja, ya, mbak? Mbak Ayumi, Flo, Aura, Rindu, tentunya mereka tahu dan kenal aku ‘kan?” tulis Romeo, masih dalam aplikasi percakapan pendek

“Aku selalu minta lady driver itu, ya, pikiranku enak untuk ngobrol. Kalau pas ketemu yang single, ‘kan sekalian PDKT, berhubung aku single. Aku selalu minta duduk di belakang  biar enak sambil selonjoran. Nah, setelah beli tahu sumedang itu, badan saya lemas kayak ada yang masukin. Ngerasukin dalam badan. Aku tidak ingat lagi itu. Lupa-lupa ingat, kayak setengah mimpi. Pas di Bukit Soeharto, driver teriak. Mobil stop dan aku diturunkan,” lanjut Romeo. Lelaki itu juga meminta nomor telepon Melati dengan alasan ingin meminta maaf.

Anny mengatakan, video pelecehan Romeo di Bukit Soeharto disebarkan oleh suami Melati. Anny sendiri ingin menjaga nama baik Melati. Sementara pada hari yang sama dengan peristiwa tersebut, Melati dan suami mengadukan pelecehan ini ke kantor polisi di Balikpapan.

 

Sumber : kaltimkece.id




TINGGALKAN KOMENTAR