•   27 April 2024 -

Omzet Pedagang Gammi Bawis Merosot Tajam, Terpaksa Rumahkan 13 Karyawan

Kaltim - Asriani
05 April 2020
Omzet Pedagang Gammi Bawis Merosot Tajam, Terpaksa Rumahkan 13 Karyawan Potret rumah makan di Bontang Kuala sepi pembeli hanya terlihat anak-anak mengisi waktu dengan bermain

KLIKKALTIM.COM -- Dampak pandemi covid-19 perlahan menggerus pendapatan pelaku usaha kecil, mikro dan menengah.

Misalnya, pengusaha restoran di Kelurahan Bontang Kuala alami penurunan omzet drastis sejak pandemi covid-19.

Akibatnya, pengusaha harus merumahkan sementara karyawannya karena tak mampu membayar upah mereka.

"Kafe sekarang sudah dibatasi produksinya, tapi masih buka, itupun melalui penjualan online" ujar Asna selaku pemilik usaha restoran Gammi Bawis di Bontang Kuala, Senin (6/4/2020).

Asna mengaku selama pembatasan akses ke Bontang Kuala omzetnya merosot jatuh. Biasanya pendapatannya Rp 3 juta sampai Rp 6 juta sehari.

Kini setelah karantina wilayah pendapatannya sehari hanya 3 ratus ribu hingga 4 ratus ribu sehari.

"Itupun yang beli, warga luar BK, pesan melalui ojol, sementara tenaga kerja saya yang 13 orang sudah tidak kerja lagi, yang membatu saat ini hanya satu orang, anak saya, kata Asna.

Asna mengaku tak tega merumahkan karyawannya. Apa lagi karyawannya adalah orang-orang yang kurang mampu.

"Tapi, mau bagaimana lagi, tak ada juga biaya untuk menggajinya, kalau dipekerjakan, karena pembeli sepi," ungkapnya.

Sempat dirinya meminta maaf pada karyawannya, mengenai penghentian sementara karena kondisi saat ini, dan karyawannya mengerti akan hal itu.

"Dalam kondisi saat ini, kita juga tidak bisa mengeluh karena sudah jalannya," tuturnya.

Ditempat yang terpisah, Ketua RT 07, Bontang Kuala, Sanusi menuturkan bahwa pihaknya mengikuti surat edaran pemerintah mengenai sosial distancing.

"Yang kami lakukan, semata-mata untuk menjaga masyarakat kami, jadi di BK sudah ada batasan warga untuk masuk," kata Sanusi.

Lanjut Sanusi, mengenai hal batasan tersebut, memang ada kerugian pelaku usaha dan itu berdampak sekali.

Namun, masyarakat tidak menyesalkan dalam keputusan tersebut, karena memahami kondisi saat ini.

Ditambah lagi masyarakat bahu-membahu untuk mengikuti anjuran pemerintah.

"RT 07 dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 60 orang dengan 80 persen pekerjaan sebagai nelayan, tuturnya.




TINGGALKAN KOMENTAR