•   18 May 2024 -

Dampak Virus Corona, Stok Habis dan Harga Masker di Kota Samarinda Melambung Tinggi

Samarinda - Muhammad Irhamurrahman
09 Maret 2020
Dampak Virus Corona, Stok Habis dan Harga Masker di Kota Samarinda Melambung Tinggi ilustrasi Apotek

KLIKKALTIM.com -- Samarinda mengalami kelangkaan masker. Mulai terasa sejak dua bulan terakhir sejak virus Corona mewabah dari Tiongkok. Begitu virus tersebut memasuki Indonesia, kelangkaan kian menjadi-jadi. Harga pun melambung tinggi. Awal pekan ini, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengonfirmasi bahwa virus Corona telah menjangkit dua orang di tanah air. Sepasang ibu dan anak di Depok, Jawa barat menjalani perawatan intensif di rumah sakit khusus.

Begitu kabar dari presiden tersebar di seantero nusantara, warga berbondong-bondong berburu masker. Tak terkecuali di Samarinda. Berlomba membekali diri dengan alat pelindung menangkal virus yang telah memakan banyak korban jiwa di sejumlah negara tersebut.

Apotek-apotek di Samarinda pun mulai sulit ditemukan masker. Bahkan ada yang telah kosong sejak dua bulan terakhir. Sementara masker tersisa di sejumlah apotek, harganya melambung tinggi. Untuk masker jenis biasa saja yang sebelumnya Rp30 ribu per kotak, kini Rp240 ribu!

Stok masker di sejumlah apotek di Samarinda, Kalimantan Timur mulai langka dan harga yang semakin mahal seiring merebaknya virus Corona. Para apoteker mengaku sejak Januari lalu sudah tak menjual masker karena stok habis. Mereka sudah memesan ke pihak distributor, namun pengakuan distributor stok menipis.

Di beberapa apotik lain ada masker namun harga melonjak tinggi. Dika Herdiyanti, Asisten Apoteker di Apotek Mitra Bersama, Jalan Abdul Hasan Samarinda, menyebut sejak sebulan lalu pihaknya tak lagi menjual masker. Beberapa kali pihaknya memesan ke distributor tapi stok kosong seperti masker bedah, masker N95, masker N99 dan N100 serta masker P95.

”Kami order tapi tidak ada. Yang datang malah masker anak. Distributor bilang ada yang borong dalam jumlah banyak,” ujar Asisten Apoteker tersebut.

Biasanya di apotek ini, kata Dika, memesan masker dari distributor PT Bintang Rezeki Alkes, PT Antar Mitra Sembada dan beberapa lagi distributor lain. Tapi, belakangan stok kosong. Dika tak tahu alasan stok masker jadi menipis. Saat bersamaan, ada distributor yang punya stok namun harga melonjak. Untuk masker bedah isi 59 lembar dari harga sebelumnya Rp 37.000 kini naik menjadi Rp 150.000.

"Kalau harga segitu siapa yang beli. Mahal. Belum lagi harga ongkos kirim," terangnya. Terhitung saat ini, terdapat puluhan warga masih berburu masker. "Memang banyak datang beli tapi enggak ada stok. Hari ini saja sudah 20-an orang tanya masker," kata dia.

Biasanya di apotek ini, kata Dika, memesan masker dari distributor PT Bintang Rezeki Alkes, PT Antar Mitra Sembada dan beberapa lagi distributor lain. Tapi, belakangan stok kosong. Dika tak tahu alasan stok masker jadi menipis. Saat bersamaan, ada distributor yang punya stok namun harga melonjak. Untuk masker bedah isi 59 lembar dari harga sebelumnya Rp 37.000 kini naik menjadi Rp 150.000.

"Kalau harga segitu siapa yang beli. Mahal. Belum lagi harga ongkos kirim," terangnya. Terhitung saat ini, terdapat puluhan warga masih berburu masker. "Memang banyak datang beli tapi enggak ada stok. Hari ini saja sudah 20-an orang nanya masker," katanya.

Dirinya mengimbau masyarakat tak perlu panik berlebihan dengan virus corona. "Masyarakat harus tetap tenang. Masker itu mestinya yang pakai orang sakit. Biar enggak nyebar virusnya, misalnya bagi penderita batuk dan pilek, masyarakat diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas diluar, dan meminimalisir berpegangan tangan dengan orang yang sedang sakit,” kata dia.

 




TINGGALKAN KOMENTAR