Lurah Diminta Dukung Caleg PKB, Basri Minta ASN Tak Takut Ancaman Oknum

KLIKKALTIM.COM- Pesan whatsapp dari Udin Mulyono kepada Lurah Belimbing Dwi Andriyani agar mendukung Calon Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di daerah pemilihan Bontang Barat ditanggapi Ketua DPC PKB Bontang, Basri Rase. 

Basri mengatakan, tidak pernah menginstruksikan kepada para kadernya untuk mengintervensi pejabat demi memenangkan Caleg PKB. Pun, Udin Mulyono tak tercatat sebagai kader partainya. 

Sebagai Wali Kota, ia mengaku tak ingin memanfaatkan posisinya untuk menggalang dukungan politik. Bahkan, ia meminta agar seluruh ASN tak gentar dengan ancaman dari oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan wali kota. 

"Saya sudah liat chatnya itu. Tapi Udin Mulyono bukan anggota partai. Dia cuman loyalis. Saya tidak pernah perintahkan apapun. ASN jangan takut ada intimidasi (mutasi-red)untuk berpihak dalam Pemilu," ucap Basri Rase kepada Klik Kaltim, Senin (22/1/2024). 

Lebih lanjut Basri sudah perintahkan Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati untuk bisa memastikan seluruh ASN netral. 

Basri juga menangkal pesan berantai itu mengatas namakan dirinya. Yang jelas, kepada ASN diminta bekerja dengan baik dan benar. Pentingkan pelayanan kepada masyarakat dan tidak sampai ikut serta untuk mendukung para calong legislatif dari partai apapun. 

"Bukan karakter saya untuk menggunakan kekuasaan itu untuk kepentingan politik. Jelas tidak boleh ASN berpolitik," sambungnya. 

Baca Juga : Lurah Belimbing Diminta Dukung Caleg PKB di Pemilu, Udin Mulyono Sebut Hal Wajar

Diberitakan sebelumnya, Pesan berantai yang dialamatkan ke Lurah Belimbing, Kecamatan Bontang Barat Dwi Andriyani ramai tersiar di whatsapp.

Pesan tersebut berisi ajakan agar lurah mendukung para Calon Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang Barat di 14 Februari mendatang. 

Pesan yang dikirimkan atas nama Udin Mulyono ini pun dibenarkan oleh yang bersangkutan. Kepada Klik Kaltim, Udin Mulyono mengaku pesan tersebut hal yang wajar dikirimkan masyarakat ke pejabat publik. 

"Benar saya ada kirim pesan itu. Tergantung ASN itu mengikuti apa tidak. Dalam politik itu hal yang biasa," ucap Udin Mulyono.