•   20 May 2024 -

Polisi Buru Biker yang Dorong Wanita Berjilbab Sebelum Tewas

Nasional -
30 Oktober 2019
Polisi Buru Biker yang Dorong Wanita Berjilbab Sebelum Tewas Foto: Enggran Eko Budianto/File

KLIKKALTIM.com -- Penyebab tewasnya wanita berjilbab merah muda di Jombang belum mencapai titik terang. Polisi sedang memburu seorang pengendara sepeda motor (biker) yang mendorong korban sebelum tewas.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan korban Sri Witnowati (43) pergi dari rumahnya pada Selasa (29/10) sekitar pukul 03.00 WIB. Ibu dua anak asal Dusun Tejo Utara, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, itu pamit kepada ibunya untuk menemui teman prianya.

Sri berangkat dari rumahnya mengendarai sepeda angin merek Phoenix warna silver-hitam. Istri sah Mochamad Rodi (46) ini rupanya tidak bisa mengemudikan sepeda motor.

"Keterangan keluarganya, korban pamitan mau nemui gendakan (kekasih)-nya untuk mengambil uang," kata Azi saat dihubungi detikcom, Rabu (30/10/2019).

Namun, saat melintas di Jalan Raya Basuki Rahmat Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, pukul 03.30-04.00 WIB, menurut Azi, Sri justru bersama pria lain. Seorang pria yang mengendarai sepeda motor Honda BeaT warna putih membantu mendorong korban yang menaiki sepeda angin.

Setidaknya ada dua saksi mata yang melihat korban melintas di Jalan Raya Basuki Rahmat dengan didorong pria tersebut. Para saksi adalah dua pria yang berboncengan mengendarai motor Yamaha Mio. Mereka hendak ke Pasar Tunggorono untuk menjual ikan lele.

"Kedua saksi melihat korban dibantu dorong oleh seorang pria yang mengendarai Beat putih," terangnya.

Hingga saat ini, Azi menyebut belum menemukan identitas pengendara Honda BeaT putih tersebut. Pria ini sempat membantu mengangkat tubuh korban ke tepi jalan bersama kedua saksi. Namun, setelah itu, pria yang belum diketahui identitasnya ini kabur dengan alasan hendak memanggil temannya agar ikut menolong korban.

"Pemotor BeaT putih masih kami cari. Keluarga korban tidak ada yang kenal," ujarnya.

Pengendara BeaT putih tersebut menjadi saksi kunci yang bisa mengungkap penyebab tewasnya Sri dengan luka di kepala belakang. Kaburnya pria ini saat korban tewas juga menimbulkan tanda tanya. Di lain sisi dua pengendara Yamaha Mio tidak melihat penyebab korban menderita luka di kepalanya.

"Kedua saksi yang berboncengan itu melihat korban sudah tergeletak di jalan setelah korban disalip sebuah truk. Jadi proses jatuhnya korban tidak terlihat oleh saksi karena terhalang truk," ungkap Azi.

Kendati belum menemukan pengendara BeaT putih, Azi telah membuat kesimpulan sementara hasil penyelidikan kasus tewasnya Sri. Dia menduga korban tewas akibat terjatuh dari sepeda angin. Luka di kepala korban akibat benturan dengan aspal saat terjatuh. Pihaknya pun menyerahkan kasus ini ke Satlantas Polres Jombang.

"Mungkin karena melaju dengan kecepatan tinggi karena sepeda anginnya didorong oleh pengedara BeaT putih, sepeda korban oleng, lalu dia jatuh. Kalau korban dipukul oleh pria tersebut, saksi tak melihat pria itu membawa kayu atau alat lainnya. Logikanya, kalau dia memukul korban, pasti langsung kabur," tandasnya.

Sementara itu, hasil autopsi menyebutkan Sri tewas akibat luka robek selebar 1 cm pada kepala belakang sisi kanan. Dokter menyebut luka itu akibat benda tumpul, sehingga masih ada kemungkinan korban terjatuh atau dipukul oleh seseorang.

Sri ditemukan tewas di tepi Jalan Raya Basuki Rahmat, Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Selasa (29/10) pagi. Saat ditemukan, korban masih memakai pakaian lengkap.

Sri mengenakan celana jins biru tua, kaus dalam merah, jaket jumper warna biru, serta jilbab merah muda atau pink. Sepasang sandal jepit warna hitam milik korban juga ditemukan di lokasi yang sama.

Polisi juga menemukan ponsel dan sepeda angin milik korban di lokasi. Sepeda angin tersebut bermerek Phoenix warna silver-hitam. Korban tewas dengan luka di kepala belakang sehingga mengeluarkan banyak darah.

Sumber : detik.com




TINGGALKAN KOMENTAR