•   19 May 2024 -

Suka Duka Belajar Tatap Muka, Sekolah & Orang Tua Bisa Sumringah

Bontang -
04 April 2021
Suka Duka Belajar Tatap Muka, Sekolah & Orang Tua Bisa Sumringah Pelaksanaan ujian sekolah secara tatap muka untuk kali pertama setelah pandemi di SD 001 Bontang Selatan, Senin (5/4/2021)/ Yayuk

KLIKKALTIM.COM - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Bontang secara perdana untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) disambut gembira sebagian orang tua dan sekolah.

Kendati masih ada orang tua murid yang ragu. Namun, mereka mengaku sistem PTM lebih efektif ketimbang belajar online.

Kepala Sekolah SD 001 Bontang Selatan, Retno Susilowati mengungkapkan, metode PTM ini dinilai lebih efektif dibandingkan secara online.

"Alhamdulillah orang tua murid tidak ada yang komplain karena memang belajar online itu tidak efektif, anak lebih sering main game daripada belajar," bebernya saat ditemui media Klikkaltim.com, Senin (5/4/21).

Hal senada disampaikan Kepala Sekolah SMP Monamas Syahria, pembelajaran secara daring banyak menimbulkan keluhan dari  peserta didik maupun orang tua.

"Bagaimana pun, pembelajaran terbaik adalah bertatap muka dan berinteraksi dengan guru dan teman-teman, jadi orang tua juga tidak mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk membeli paket data," ujarnya via WhatsApp.

Mereka pun berharap pelaksanaan PTM ini dapat berjalan seterusnya dan pembelajaran di sekolah kembali normal.

Orang tua murid, Dariyah mengaku lega sekolah bisa digelar tatap muka. Ibu 2 anak ini kewalahan selama belajar daring.

Di tengah kesibukannya mengurus kedai, ia harus menambah jadwalnya untuk mengajar buah hati.

Selama pandemi, kata Dariyah, ia dituntut multi tasking. Mengurus rumah tangga, anak dan suami serta usaha kecil ditambah lagi mengajar putrinya.

"Sulit sekali. Saya bantu suami usaha, ngurus rumah. Disibukkan lagi dengan belajar. Jadi bukan doubel, triple malahan," pungkasnya.

Lain halnya dengan Sumandarip. Warga Kelurahan Gunung Telihan ini mengaku masih was-was dengan sistem PTM.

Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Ia khawatir putrinya yang duduk di kelas IV SD tertular virus.

"Kalau SMP sih mending, tapi kalau SD kan agak susah dikasih tau," katanya.

Pun begitu, dirinya mengaku metode pembelajaran daring menyulitkan. Guru hanya memberi pekerjaan rumah. Acap kali jumlahnya dinilai berlebihan.

Walhasil, dirinya bersama sang istri yang harus kerja ekstra mendampingi putrinya menyelesaikan pekerjaan rumah.

Sekedar informasi bahwa, uji coba PTM untuk menghadapi ujian sekolah yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 yang ketat,  untuk menekan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Pelaksanaan PTM dan ujian sekolah diikuti sebanyak kurang lebih 3 ribu siswa tingkat SD dan SMP, berlangsung selama tujuh hari, dimulai Senin (5/4) dan akan berakhir Senin (12/4) lusa.




TINGGALKAN KOMENTAR