•   18 May 2024 -

Pedagang Sembako Tolak Tempati Lantai III, Ancam Boikot Pengundian Lapak

Bontang - Asriani
15 Juni 2020
Pedagang Sembako Tolak Tempati Lantai III, Ancam Boikot Pengundian Lapak Proses pengundian lapak pedagang di Pasar Rawa Indah

KLIKKALTIM.COM -- Pembagian lapak di Pasar Rawa Indah masih ricuh hingga hari ini, Selasa (16/6). Padahal proses pengundian sudah berlangsung.

Masih ada penolakan dari pedagang sembako. Mereka keukeh menolak ditempatkan lantai III bangunan baru.

Alasannya sulit mobilisasi. Menapak tangga ke lantai III memang sulit. Apalagi barang dagangan penjual tak sedikit.

Ada ratusan pedagang sembako. Total 332 pedagang. Mereka tak terima keputusan penempatan lapak.

Pengundian lapak pedagang bakal diboikot Kamis (18/6) nanti. Mereka ancam tak hadir saat proses pengundian lapak.

"Kita tidak akan hadir nanti (pengundian) lapak," ujar Koordinator pedagang sembako, Akbar.

Akbar menilai ada kekeliruan dalam pemetaan lapak. Menurutnya, lantai dasar sangat tepat dihuni para pedagang sembako. Mencontoh Pasar Telihan.

Ia juga menduga ada tambahan data jumlah pedagang. Jumlah pedagang sembako yang aktif berjualan hanya 83 saja.

Tapi total yang tercatat 4 kali lipat lebih banyak. "Kita juga minta supaya UPT Pasar buka datanya pedagang," ungkapnya.

Hal serupa disuarakan Nur Aida, pedagang sembako ini menilai kesepakatan pemetaan lapak sesuai skema awal ditolak kelompok pedagang sembako. "Kita tidak mau tanda tangani kesepakatan itu," ungkapnya.

Dirinya dan kelompok pedagang bersikukuh akan menempati lantai 1 sebagai tempat berjualan nanti.

Kendati harus berjualan di emperan pasar. Tak masalah bagi mereka. Kami akan tetap berjualan dilantai satu, kalo perlu kami ngemper aja enggak papa,” pungkasnya.

Hasil Musyawarah 

Kepala UPT Pasar, Haedar merespon dingin para pedagang sembako. Kesepakatan petak sudah ditetapkan melalui musyawarah.

Hasilnya, dari 13 asosiasi pedagang hanya 1 yang menolak. Pedagang sembako. "Sudah kita tetapkan sesuai dengan pemetaan dari Dinas PU," ungkapnya.

Lantai 1 diisi oleh warung, penjual telur, plastik dan sejenisnya. Sementara lantai II bangunan diisi oleh pedagang buah, sayuran, kosmetik hingga emas.

Kemudian di lantai III akan diisi pedagang sembako dan pakaian. Sedangkan lantai IV pedagang kaset VCD dan food court.

Haedar membantah adanya tambahan jumlah pedagang. Ia memastikan jumlah pedagang yang tercatat sesuai dengan data 7 tahun lalu.

"Kalau sebelum saya datanya ini pak, yang diteken sama kepala UPT sebelumnya," tegasnya.

Ia menilai pedagang tak perlu khawatir berlebih. Mobilisasi barang bisa dilalukan. Dibangunan ini tersedia lajur kendaraan roda dua, hingga ke lantai paling puncak.

"Bisa kok motor masuk itu, bawa barang. Apalagi nanti kan ada kuli angkut juga," bebernya.

Mereka pun tak perlu khawatir sepi. Sebab, skenario lalu lintas pembeli sudah diatur. Eskalator sengaja diatur agar pembeli melintasi seluruh lantai.

"Eskalator naik ke lantai 3, baru turun. Jadi pasti melewati semua lantai," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR