•   17 May 2024 -

Mobil Swab PCR Milik Pemkot Nganggur, Cairan Reagen Habis, Uang Belum Siap

Bontang -
17 Februari 2021
Mobil Swab PCR Milik Pemkot Nganggur, Cairan Reagen Habis, Uang Belum Siap Jubir Satgas Covid-19 Adi Permana

KLIKKALTIM.COM - Fasilitas Uji Swab Mobil Lab PCR milik Pemkot Bontang sudah menganggur sejak Januari kemarin. Penyebanya karena stok cairan reagen habis. Pemerintah sampai saat ini tidak bisa membeli karena anggaran belum tersedia.

Jubir Satgas Covid-19 Adi Permana mengatakan, meski belum memiliki ijin operasi dari Kementerian Kesehatan, mobil PCR seharga Rp 3 miliar itu telah menguji 700 sampel Covid-19.

"Cairan reagen yang ada di Mobil PCR telah habis sejak awal Januari 2021 lalu," ujar Adi saat ditemui di Kantor PSC Bontang. Rabu (17/2/21).

Dikatakan Adi, pemesanan cairan reagen belum bisa dilakukan lantaran terkendala dengan anggaran.

"Sebenarnya kami sudah mau pesan. Tapi mau gimana, Pemkot belum ada anggaranya sampai sekarang," ungkap Adi saat dikonfirmasi Kamis (18/02/2021).

Sedang untuk persoalan anggaran, ia tidak tahu pasti alasannya. Yang jelas pihaknya hanya bisa mengajukan berapa jumlah pemesanan jika dana tersebut telah tersedia.

"Kalau soal anggaran tanyakan langsung ke BPKAD. Karena kami tidak tahu. Namun untuk dana itukan melalui proses administrasi yang panjang. Jadi kami belum tau kapan akan dipesan. Asal uangnya ada maka kita langsung pesan," sambung Adi.

Lebih lanjut Adi menyebutkan, harga cairan reagen uji swab bervariasi. Berkisaran Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu, untuk satu uji sampel.

Sedangkan untuk rekomendasi harga dia mengatakan tidak ada regulasi yang mengatur. Pilihanya bebas, dan menyesuaikan kemampuan anggaran pemerintah.

"Bebas aja sih yang mana. Menyesuaikan aja sebenarnya dari kemampuan keuangan," lanjutnya.

Untuk pemesanan sendiri kemungkinan pihaknya akan mengajukan sebanyak 1.000 hingga 2.000 cairan reagen jika anggaran telah tersedia. Besaran tersebut ditentukan menyesuaikan tingkat tren kasus yang terjadi saat ini.

"Kasus yang terjadi bisa sampai seribu. Jadi kalau pesan harusnya kali dua dari angka kasus yang terjadi untuk antisipasi," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya Pemkot Bontang berencana melakukan pemesanan cairan reagen dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Pos Belanja Tak Terduga (BTT).

Namun hingga saat ini, wacana yang telah digulirkan sejak bulan lalu itu belum dapat direalisasikan.




TINGGALKAN KOMENTAR