•   18 May 2024 -

Korsleting Listrik Dominasi Kebakaran di Bontang

Bontang - Alpiana
14 Desember 2017
Korsleting Listrik Dominasi Kebakaran di Bontang Rumah milik Zainuri di gang Kulintang 4, Jalan Dewi Sartika, RT 28, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara habis terbakar si jago merah, Kamis (8/6/2017) Dinihari.

KLIKKALTIM.COM- Sepanjang November 2017, sudah terjadi 24 kebakaran. Jumlah ini menurun tahun sebelumnya, sebanyak 95 musibah kebakaran. Kebakaran tahun ini didominasi korsleting listrik, 10 kasus sisanya pembakaran lahan, hingga sampah.

“Tahun ini ada penurunan kasus kebakaran, 71 kasus,” terang Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Bontang, Moh Yani melalui Kabid Pemadam Kebakaran, Doddy Irawan saat di ruang kerjanya, Kamis (14/12/2017) pagi melansir klikbontang.com.

Meminjam data DPKP Bontang, penyebab kebakaran korsleting listrik terjadi di Jalan Dewi Sartika Gang Udang RT 33 Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, 8 Juni 2017 terbesar. Bayangkan saja, 4 unit armada dan 41 personel diterjunkan memadamkan api kala itu. Kebakaran terjadi pukul 00.40 Wita itu baru bisa dipadamkan 2.30 Wita atau 1 jam 50 menit.

“Kelima penghuni rumah semuanya selamat, tidak ada korban,” tambah Doddy.

Selain karena korsleting listrik, penyebab lainnya, kelalaian individu. Seperti, penggunaan obat nyamuk bakar dan lilin yang ceroboh hingga membuat sebagian rumah terbakar. Kasus ini pernah terjadi di Jalan P Antasari, Kelurahan Berbas Pantai, Bontang Selatan, tepatnya 28 Agustus 2017, pukul 22.43 Wita.

Adapula lanjut Doddy, kecerobahan anak kecil bermain korek api tanpa pengawasan orangtua. Akibatnya, kursi dan gorden pun terbakar di Jalan Balanak RT 21 nomor 66 Kelurahan Tanjung Laut.

"Ada juga pembakaran sampah tanpa pengawasan yang baik oleh warga juga menjadi penyebab kebakaran, seperti di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Gunung Elai dan Jalan Moh Roem belakang perumahan Korpri Bontang Lestari," jelas Doddy.

Penurunan kasus kebakaran diklaim Doddy karena rutinnya sosialisasi pencegahan dan penanganan dini kebakaran di setiap warga. Biasanya setiap bulan, DPKP menyasar lingkungan Rukun Tetangga (RT) atau event keramaian.

Dia pun berharap musibah kebakaran bisa terus diminimalisir terjadi. Paling tidak memulai dari diri sendiri untuk tidak teledor atau ceroboh. “Kalau kita waspada, kebakaran bisa berkurang. Memulai dari rumah, lingkungan terdekat kita,” imbaunya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR