•   19 May 2024 -

Jalan Bontang Lestari Babak Belur Akibat Mobil Industri, Dewan Minta Kualitas Ditingkatkan

Bontang - Asriani
18 April 2021
Jalan Bontang Lestari Babak Belur Akibat Mobil Industri, Dewan Minta Kualitas Ditingkatkan Kondisi jalan di Bontang Lestari rusak parah. Saat musim penghujan lubang menjadi kubangan lumpur/Asriani

KLIKKALTIM.COM - Dewan minta agar kualitas Jalan di Bontang Lestari ditingkatkan. Kondisi jalan saat ini sudah tak ideal dengan lalu lintas kendaraan industri.

Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menilai, jalan Bontang Lestari saat ini rusak parah.

Penyebabnya lantaran kapasitas jalan tak sesuai dengan kendaraan yang melintas di atasnya.

Walhasil, dalam hitungan sekejap jalanan yang baru saja diperbaiki rusak seketika. "Yah memang harus ditingkatkan, karena yang melintas kendaraan industri. Bontang Lestari ini kan memang diperuntukkan kawasan industri," katanya.

Maka dari itu, untuk menopang aktivitas industri bobot jalan harus ditingkatkan agar mampu dilalui mobil bertonase di atas 8 ton.

"Kalau terus dibiarkan seperti maka semua jalan akan rusak. Apalagi itu masuk jalan industri. Makanya jalan itu harus dinaikin kapasitasnya selayakanya jalan untuk aktivitas indsutri," tuturnya lagi.

Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bina Antasariansyah membenarkan jika kerusakan jalan tersebut akibat kendaraan berat berat yang melebihi kapasitas badan jalan.

Apa lagi jalan disana hanya aspal dengan struktur yang berkapasitas berat 8 ton. Harusnya untuk memenuhi kebutuhan standar wilayah industri, kapasitas jalan minal 10 ton.

Belum lagi, menurut catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas disana per hari 960 kendaraan. Jadi wajar saja rusak.

Semestinya, sepanjang jalan disana dari simpang RSUD hingga di Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara, harus dibeton dulu baru diaspal. Namun hal itu tidak dilakukan lantaran tidak ada diperencanaan awal.

"Memang biar tahan harus dibeton. Diperencanaan awal memang hanya aspal," tuturnya.

Sebagai solusi untuk memenuhi standar kebutuhan aktivitas industri, maka tidak ada pilihan lain harus dibeton.

Namun kemungkinan hal itu direalisasi di tahun 2022. Sementara untuk tahun ini rencananya akan dilakukan revisi perencanaan. Yang sebelumnya hanya aspal, ditambah dengan beton.

"Mungkin tahun depan, itu pun mungkin dicicil. Selain jaraknya cukup panjang. Kapasitas anggran Pemkot Bontang tidak memungkinkan," ujarnya lagi.




TINGGALKAN KOMENTAR