Innova dan BMW Milik Perumda AUJ Raib, Direktur Telusuri Hingga ke Lapas Samarinda
Kembali ke hasil pemeriksaan, di 2 anak perusahaan Perumda AUJ, pemeriksa juga mencatat sejumlah aset tak jelas keberadaanya.
Aset berupa kas dan setara kas, serta akta tanah di Cirebon dan kendaraan milik PT Bontang Transport tak bisa ditunjukkan.
Temuan serupa juga terjadi di PT Bontang Karya Utamindo (BKU). Perusahaan yang dibentuk untuk mengurusi SPBN Tanjung Limau tercatat terakhir kali melaporkan keuangan mereka ke induk perusahaan pada 2019.
Di laporan keuangan itu dituliskan saldo rekening Bank Mandiri sebesar Rp 406 juta per 31 Desember 2019.
Dari rekening koran yang ditelusuri BPK, status rekening tersebut masih aktif dengan saldo per 31 Desember 2022 sebesar Rp 160 juta. Manajer operasional PT BKU yang mengelola rekening ini.
Di dalam laporan ke BPK, Direktur PT BKU mengaku tak tahu dengan keberadaan laporan keuangan pada 2019. Pun sejumlah aset belum ditelusuri.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
ASET PERUMDA AUJ PERUMDA AUJ BONTANG TRANSPORT BONTANG KARYA UTAMINDO KORUPSI PERUSDA AUJ KORUPSI PT BKU