Masih Tahap Seleksi, Bontang Bersaing dengan 20 Kota untuk Lolos Program Pemasangan Jargas
BONTANG- Wacana pemasangan 11 ribu Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) Bontang tahun depan rupanya masih tahap seleksi.
Saat ini Kota Bontang berhasil masuk 21 kabupaten dan kota se-Indonesia dari hasil seleksi 84 wilayah.
Dengan pencapaian itu, tim dari Direktorat Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turun untuk melakukan feasibility study atau kajian kelayakan.
Sementara itu, apabila Bontang dinilai layak akan masuk dalam 15 besar kemudian masuk tahap penyusunan Front End Engineering Design (FEED) atau Detail Engineering Design Construction (DEDC).
Koordinator Perencanaan Pembangunan Jargas ESDM Sugiharto mengatakan, selain Bontang juga ada 20 wilayah lainnya yang tengah ditinjau untuk masuk 15 besar.
"Semoga saja Bontang bisa masuk dan realisasi Jargas bisa terwujud," ucap Sugiharto dalam paparannya di Sosialisasi pemasangan Jargas Bontang pada Kamis (19/9/2024).
Sugiharto menilai Bontang berpotensi besar masuk salah satu wilayah yang akan dipasang jargas baru. Karena infrastruktur sudah ada.
Beberapa kriteria dinilai terpenuhi seperti lokasi pembangunan dekat dengan sumber gas, kedua lokasi dekat dengan pipa tansmisi/distribusi gas, dan ketiga mempertimbangkan jarak perumahan dari sumber gas.
"Dimasa usulan itu ada 84 wilayah Kabupaten/Kota. Kemudian FS menyusut jadi 21 wilayah. Nanti terseleksi lagi jadi 15 wilayah. Semoga saja bisa mohon doanya," sambungnya.
Program Jargas gratis ini akan menggunakan APBN. Bahkan warga nanti hanya tinggal siap memakai karena kompor gas alam juga difasilitasi oleh negara.
"Tidak ada biaya tambahan. Kecuali setiap pelanggan mau minta cabang jargasnya ke titik lain," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, beberapa lokasi dari list daftar usulan terancam batal. Diantaranya kawasan pesisir dan pemukiman Bontang Lestari.
Alasannya ada beberapa faktor. Pertama untuk kawasan pemukiman pesisir diatas laut atau rawa karena belum ada regulasi yang ideal.
Sementara nuntuk kawasan Bontang Lestari tidak bisa diakomodir karena infrastruktur pipanisasi yang belum ada.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: