Besar Pasak Daripada Tiang, Dewan Kritisi Belanja Bimtek Setara 65 Persen PAD Bontang
BONTANG- Kinerja Pemkot Bontang dalam mendongkrak kemandirian fiskal daerah mendapat catatan kritis dari dewan.
Anggota Komisi B DPRD Bontang yang membidangi urusan fiskal daerah Suharno mengkritik kinerja pemerintah dalam memungut Pajak dan Retribusi daerah untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Alih-alih mengejar kemandirian fiskal malahan banyak anggaran dihabiskan untuk kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) ke luar daerah.
Anggaran untuk Bimtek sebesar Rp 162 miliar. Jumlah uang yang dihabiskan itu setara dengan 65 persen pendapatan dipungut daerah (PAD).
"Coba dilihat anggaran Bimtek Bontang setara dengan 80 persen PAD. Itu sudah mengkhawatirkan. Kecuali kemandirian fiskal sudah baik," ucap Suharno kepada Klik Kaltim.
Lebih lanjut, Suharno mengatakan tidak anti dengan program Bimtek. Kendati begitu porsinya saja yang diatur. Fraksi PKS Bontang pun meminta pada 2025 mendatang bisa keran anggaran Bimtek dibatasi.
"Bimtek memang perlu. Cuman kan harus diperhatikan. Mana yang urgent atau tidak," sambungnya.
Mengkonfirmasi hal itu Kepala Bapenda Bontang Syahruddin mengatakan target realisasi PAD 2024 ini masih berlagsung.
"Datanya masih bergerak yah. Nanti kalau ada saya sampaikan,” ucap Syahruddin
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: