•   29 August 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Begini Alasan Mengapa Masakan Jawa Identik dengan Rasa Manis

Humaniora - Redaksi
29 Januari 2021
 
Begini Alasan Mengapa Masakan Jawa Identik dengan Rasa Manis Perkebunan tebu tempo dulu/pinterest

KLIKKALTIM.COM - Masakan dari Pulau Jawa terkenal dengan rasanya yang manis. Sebut saja salah satunya gudeg.

Olahan buah nangka yang rasa manis ini selalu dinanti bagi para penikmatnya. Pun pelancong-pelancong bakal memburu makanan yang akrab dengan nasi putih dan tempe bacem itu.

Merangkum dari Goodnewsfromindonesia, diterangkan singkat alasan sajian makanan asal pulang paling padat ini identim dengam rasa manis.

Dalam seri buku Tempo yang berjudul Antropologi Kuliner Nusantara: Ekonomi, Politik, dan Sejarah di Belakang Bumbu Makanan Nusantara, dijelaskan bahwa, rasa manis dalam kuliner Jawa bisa dikaitkan dengan banyaknya suplai gula di Jawa pada masa kolonialisme dulu.

Alasan tersebut juga diperkuat oleh buku Semerbak Bunga di Bandung Raya karya Haryoto Kunto yang terbit pada pada 1986. Menurut kedua buku itu, semua berawal pada tahun 1830, ketika Belanda menjajah Indonesia.

Pada waktu itu Gubernur Jenderal Van der Bosch yang berkuasa di Hindia Belanda (Indonesia kala itu) memberlakukan sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel.

Krisis pangan yang terjadi pada periode 1830-1870 membuat warga memanfaatkan tebu sebagai alternatif pangan.




BERITA TERKAIT


    TINGGALKAN KOMENTAR