Alfin Minta Pengawasan Pelataran Bontang Kuala Diperketat

BONTANG — Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, meminta pemerintah dan aparat memperketat pengawasan di kawasan pelataran Bontang Kuala. Hal ini menyusul temuan hilangnya sejumlah baut dan mur pada jembatan penghubung di lokasi tersebut.
Menurut Alfin, proyek yang dikerjakan oleh Kodim 0908/Bontang dengan dana APBD senilai Rp12,4 miliar itu belum genap setahun rampung, sehingga masih dalam masa pemeliharaan. Ia menegaskan pelaksana wajib mengganti komponen yang rusak atau hilang.
“Masih tahap maintenance. Seharusnya bisa segera diganti,” ujarnya, baru-baru ini.
Ia menyoroti aspek keselamatan pengunjung yang bisa terancam akibat kondisi ini. Karena itu, ia mendorong pelibatan aktif Bhabinkamtibmas, Babinsa, FKPM, Forum RT, hingga masyarakat setempat untuk turut melakukan pengawasan.
Alfin juga mengusulkan pemasangan CCTV guna memantau aktivitas di sekitar jembatan.
“Kalau sudah ada CCTV, pelaku pencurian komponen bisa terpantau,” tegasnya.
Kekhawatiran juga disampaikan pengunjung. Beberapa mengaku cemas saat melintasi jembatan karena melihat baut longgar dan sambungan kayu yang goyah. Bahkan ditemukan penggunaan paku sebagai pengikat, bukan mur dan baut sebagaimana mestinya.
Sebelumnya, pelataran sempat ambles pada Desember 2024 usai Pesta Laut yang dihadiri ribuan warga. Diduga beban berlebih menyebabkan fondasi tak mampu menahan tekanan. (adv/bp)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: