•   27 June 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Tak Bayar Retribusi, 850 Lapak Pedagang Pasar Rawa Indah Disegel

Bontang - M Rifki
12 Juni 2025
 
Tak Bayar Retribusi, 850 Lapak Pedagang Pasar Rawa Indah Disegel Sebagian besar lapak di lantai 4 Pasar Tamrin disegel. (Klik Kaltim)

BONTANG - Pemerintah Kota Bontang menyegel 850 lapak di Pasar Taman Rawa Indah. Pasalnya lapak tersebut tak pernah digunakan dan pedagang tidak membayar retribusi sewa ruang.

Lapak yang disegel mayoritas berada di lantai 3. Seharusnya lantai itu ditempati pedagang pakaian dan pecah belah. Tapi dari pantauan Klik Kaltim, sudah tidak ada lagi pedagang yang berjualan.

Kini tak banyak aktivitas di lantai itu, hanya bunyi token listrik yang bersahut-sahutan. Pemandangan seperti ini sudah berlangsung selama 3 tahun lebih. 

Kepala UPT Pasar Nurfaidah mengatakan penyegelan dilakukan karena pedagang sudah tak berjualan dan tak bayar retribusi. Langkah ini juga diambil berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP). Berdasarkan pemeriksaan lembaga itu, seharusnya Bontang mendapat pemasukan senilai puluhan juta dalam setahun. Sayangnya Ia tak menyebut angka pasti.

Sebelum melakukan langkah tegas, UPT telah menyampaikan surat teguran kepada pemilik lapak. Sebenarnya ada beberapa pedagang yang bersedia membayar retribusi. Namun hal itu ditolak karena pedagang tak menggunakan kios untuk berjualan. 

"Sekarang yah tidak dipakai untuk lantai 3 paling hanya 2-5 pedagang aktif. Sisanya kosong," ucap Nurfaidah kepada Klik Kaltim, Kamis (12/6/2025). 

UPT Pasar sampai saat ini belum berniat melakukan penataan ulang kios. Sebab masih menunggu kebijakan kepala daerah. 

Katanya, kerumitan meramaikan pasar modern ini rupanya dialami sejak resmi ditempati pada 2020 silam. Konsep pasar yang bertingkat rupanya tidak sesuai dengan karakteristik pengunjung. 

Diketahui, lapak dan kios di Pasar Tamrin mencapai 1.370. Dimulai dari lantai dasar hingga 4. Jumlah berkurang pasca lantai 4 berubah menjadi Mall Pelayanan Publik. 

UPT juga mencatat hanya sekitar 300 lapak yang aktif. Itu hanya berada di lantai 1 dan 2. Digunakan semua varian pedagang. Mulai pedagang basah, sembako, dan pakaian. 

"Pengunjung mau cepat dan buru-buru. Makanya pasar ini sulit ramai kalau masih ada pedagang di pinggir jalan. Sementara kewenangan itu bukan di kami," sambungnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR