Suharno Desak Pemkot Wujudkan Pabrik Pengalengan Ikan, Dorong Penguatan Sektor Kelautan

Bontang - Anggota Komisi B DPRD Bontang, Suharno, kembali mengingatkan Pemerintah Kota Bontang agar tak hanya mewacanakan, tetapi juga merealisasikan pembangunan pabrik pengalengan ikan. Menurutnya, potensi besar dari sektor kelautan selama ini belum digarap secara optimal.
Dalam forum Musrenbang RPJMD 2025–2029 yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (19/5/2025), Suharno menekankan bahwa dengan sekitar 70 persen wilayah Bontang merupakan perairan, sudah seharusnya pembangunan sektor kelautan menjadi prioritas serius.
“Kita harus lebih serius dalam mengelola potensi laut yang kita miliki,” tegasnya.
Ia menilai, pembangunan pabrik pengalengan ikan bukan hanya relevan, tapi juga mendesak, mengingat arah kebijakan Pemprov Kalimantan Timur yang turut menaruh perhatian pada sektor kelautan di Bontang. Hal ini, menurut Suharno, merupakan peluang besar untuk berkolaborasi.
“Kalau Pemprov juga sudah siap, kenapa tidak disinergikan? Saya berharap wacana ini bisa benar-benar diwujudkan, bukan sekadar rencana,” ujarnya.
Suharno juga menilai bahwa kepemimpinan Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Wali Kota Agus Haris cukup kuat untuk mendorong terobosan di sektor ini.
Sementara itu, dalam sambutannya di Musrenbang, Wali Kota Neni menyampaikan bahwa RPJMD 2025–2029 akan difokuskan pada dua isu besar: penanggulangan banjir dan penguatan ekonomi. Sejumlah proyek strategis pun telah dirancang, seperti pembangunan polder di Tanjung Laut dan Gunung Telihan, pembangunan kolam retensi di Kanaan, serta revitalisasi Waduk Kanaan.
Selain itu, proyek jalan lingkar yang menghubungkan Tanjung Laut Indah dengan Bontang Kuala juga akan dibangun. Jalan ini tak hanya difungsikan sebagai jalur transportasi baru, tetapi juga sebagai infrastruktur pengendali banjir rob.
Di sektor ekonomi, meskipun sektor non-migas mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,4 persen pada tahun 2024, ekonomi Bontang secara keseluruhan masih mengalami kontraksi -2,51 persen. Untuk itu, Pemkot menargetkan diversifikasi ekonomi dengan mendorong sektor perikanan, pertanian, perdagangan, jasa, dan pariwisata.
“Penguatan ekonomi melalui sektor-sektor produktif non-migas harus menjadi prioritas ke depan,” tegas Neni.
Harapan besar pun disematkan pada pembangunan pabrik pengalengan ikan sebagai salah satu langkah konkret untuk memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal. (adv/ra)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: