•   10 December 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Pemkot Bontang Komitmen Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan Digital

Bontang - Redaksi
19 November 2025
 
Pemkot Bontang Komitmen Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan Digital Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. (ist)

Bontang - Pemkot Bontang berkomitmenuntuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak di ruang digital.

Hal ini disampaikan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam rangkaian peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang mengusung tema global United to End Digital Violence Against All Women and Girls atau Bersatu untuk Mengakhiri Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak Perempuan.

Wali Kota Neni menekankan, ruang digital seharusnya menjadi tempat yang aman untuk siapa pun, baik untuk belajar, berkreasi, maupun mengembangkan potensi diri.

Namun, kenyataannya dunia digital masih penuh dengan risiko dan ancaman, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.

“Ruang digital idealnya menjadi sarana pembelajaran dan kreativitas, namun kenyataannya masih banyak bentuk kekerasan yang terjadi di sana,” ujar Neni saat membuka acara Pesta Adat Erau Pelas Benua di Guntung, Selasa (18/11).

Ia menjelaskan, kekerasan digital kini semakin beragam, mulai dari perundungan (cyberbullying), pelecehan daring, penyebaran konten pribadi tanpa persetujuan, hingga eksploitasi berbasis digital.

Meski tidak tampak secara fisik, dampak yang ditimbulkan sangat serius dan berkepanjangan.

“Kekerasan digital dapat menimbulkan tekanan psikologis yang berat, rasa tidak aman, dan bahkan membatasi akses perempuan dan anak untuk mendapatkan pendidikan serta peluang kerja,” ungkapnya.

Sebagai kota yang menghormati martabat perempuan, Neni menegaskan Bontang memiliki kewajiban moral dan sosial untuk memastikan tidak ada bentuk kekerasan, termasuk di ruang digital.

Ia juga menyampaikan bahwa nilai-nilai budaya Bontang yang memuliakan perempuan dan anak harus tercermin dalam kebijakan dan tindakan nyata pemerintah.

“Bontang memiliki tradisi yang kuat dalam menghormati dan melindungi perempuan dan anak. Nilai-nilai budaya kami mengajarkan penghormatan dan perlindungan, dan ini harus tercermin dalam setiap kebijakan pemerintah,” ungkap Neni.


Dalam rangka mendukung tema global tersebut, Pemkot Bontang telah menetapkan empat fokus utama untuk memperkuat perlindungan digital.

Upaya ini memerlukan kolaborasi seluruh pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, keluarga, serta pelaku industri teknologi.

“Bontang harus menjadi kota yang aman, baik di dunia nyata maupun digital. Kita harus bergerak bersama untuk memastikan perempuan dan anak terlindungi, dihormati, dan memiliki ruang yang setara untuk berkembang,” tutup Neni. 






TINGGALKAN KOMENTAR