Masih Ada Anak Pesisir Putus Sekolah di Bontang; Pengamat : Pendidikan Rendah Melanggengkan Kemiskinan

BONTANG- Pemkot Bontang harus bertanggungjawab dengan anak-anak di pesisir yang putus sekolah. Perhatian pemerintah di kota yang wilayahnya didominasi pesisir ini seharusnya bisa maksimal.
Akademisi Sosial Universitas Mulawarman Sri Murlianti wilayah pesisir ini menjadi identitas Kota Bontang seharusnya masyarakat di sana menjadi prioritas untuk menikmati program dasar, seperti pendidikan.
Sri menilai, kondisi keuangan daerah yang sehat seharusnya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di pesisir. "Harusnya pesisir bisa dikembangkan. Itu adalah identitas Bontang. Harusnya masyarakat di sana diperhatikan. Khususnya soal pendidikan," ucap Sri Murlianti kepada Klik Kaltim.
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini dengan APBD yang melimpah seharusnya bukan hanya transportasi melainkan semua kebutuhan tenaga pengajar, guru dan murid harus terpenuhi.
Bontang sebenarnya bisa mencontoh Kabupaten Kutai Kartanegara, di sana Pemkab memfasilitasi warganya yang bersekolah di desa terpencil dengan penyediaan asrama dan beasiswa hingga selesai studi.
"Bontang ini kota kaya. Harusnya bisa mulai dipikirkan. Ini wajah Bontang loh. Sustainable Development harus dijalankan," sambungnya.
Sri menjelaskan, imbas dengan rendahnya pendidikan akan melanggengkan rantai kemiskinan di pesisir. Seharusnya mereka bisa berpikir luas dan kritis dengan perubahan iklim yang dampaknya akan dirasakan warga pesisir.
"Kasian mereka yang terancam pada krisis iklim. Bagaimana nasib mereka kalau dihadapi seperti itu. Kalau pendidikan saja mereka tidak di fasilitasi," ucapnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: