•   27 June 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Viral Terowongan Samarinda Longsor, Ini Penjelasan Wali Kota Andi Harun

Samarinda - Redaksi
13 Mei 2025
 
Viral Terowongan Samarinda Longsor, Ini Penjelasan Wali Kota Andi Harun Viral Terowongan Samarinda Longsor, Ini Penjelasan Wali Kota Andi Harun.

Samarinda - Longsor yang terjadi di area inlet Terowongan Samarinda, Jalan Sultan Alimuddin, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Senin (13/5) menjadi sorotan publik.

Pasalnya, proyek strategis itu belum genap beroperasi penuh, namun sudah diterpa bencana alam. Meski begitu, Wali Kota Samarinda Andi Harun memastikan secara struktur, badan terowongan tetap dalam kondisi aman.

“Terowongannya tidak ada masalah. Tidak ada retakan, secara struktur aman. Yang longsor itu di luar terowongan. Tepatnya di lereng sisi kanan portal. Itu memang belum permanen, baru penahan sementara,” jelas Andi Harun saat dikonfirmasi, Selasa (14/5).

Menurutnya, pekerjaan konstruksi sebelumnya memang difokuskan pada badan terowongan. Sementara penguatan dinding di sisi inlet dan outlet baru masuk APBD 2025. Saat ini proyek tersebut sedang dalam proses lelang.

“Jadi tidak bisa dibilang molor. Prinsipnya, konstruksi utama sudah selesai. Yang kita lakukan sekarang hanya penguatan tambahan di sisi masuk dan keluar,” lanjutnya dikutip dari Kaltimpost. 

Berdasarkan kronologi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda, longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kota pada 12 Mei sejak pukul 04.00 hingga 11.00 Wita.

Salah satu titik terdampak adalah lereng kanan inlet Terowongan Samarinda. Estimasi luas area yang longsor mencapai 210 meter persegi, dengan volume material longsoran sekitar 150 meter kubik.

DPUPR Samarinda menyebut, area tersebut memang berada di luar jalur utama proyek (ROW) dan secara geologi merupakan wilayah rawan longsor karena tumpukan tanah tua (talus deposit) dari peristiwa masa lalu.

Kajian bersama Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur (BGTS) pun tengah dilakukan untuk merancang desain penanganan jangka panjang.

Sementara itu, untuk penanganan darurat, telah dilakukan penutupan dengan terpal dan pembersihan material. Selanjutnya, akan dilakukan proses pembobokan shotcrete yang menggantung, pemasangan layer baru, hingga penguatan menggunakan rockbolt.

“Kami pastikan tidak ada aktivitas konstruksi yang dihentikan. Itu hanya masalah teknis yang sudah kami antisipasi. Yang penting, tidak ada korban dan fungsi utama terowongan tetap aman,” tegasnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak Senin dini hari (12/5) kembali membawa masalah klasik, banjir dan longsor.

Kali ini, longsor terjadi di salah satu proyek prestisius milik Pemkot Samarinda, yakni pembangunan Terowongan Samarinda.

Sekitar pukul 09.30 Wita, bagian turap penahan pada area inlet terowongan yang terletak di Jalan Sultan Alimudin, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, mengalami longsor.

Peristiwa itu cukup mengkhawatirkan karena lokasi tersebut merupakan bagian dari infrastruktur besar yang tengah dibangun sejak beberapa waktu lalu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Terowongan Samarinda Rezky Samudra Aprilyan menyebut, tim kontraktor pelaksana dari PT Pembangunan Perumahan (PP) telah melakukan investigasi lapangan.

“Meski terjadi longsor, dari pantauan sensor yang telah dipasang, struktur utama terowongan sepanjang 400 meter masih dinyatakan aman,” singkatnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR