Siswi SMK Putra Bangsa Bontang Putri Nur Azizah Lolos Seleksi Paskibraka Nasional; Cita-Cita Masuk TNI

BONTANG- Putri Nur Azizah remaja berusia 17 tahun asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Putra Bangsa Bontang berhasil mencatatkan namanya dalam barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.

Putri saat ini duduk di kelas 2 SMK Putra Bangsa jurusan Asisten Keperawatan, ia menjadi satu-satunya wakil dari Bontang yang tembus Paskibraka Nasional. 

Kepada klikkaltim, Putri mengaku mendaftar secara daring bersama 5 orang temannya. Di awal dia hanya mendaftar untuk pasukan pengibar di tingkat provinsi. Namun, dewi fortuna memihak sehingga dia berhasil lolos hingga tingkat nasional walaupun harus melalui seleksi yang ketat. 

"Saya masuk urutan ketiga terbaik di provinsi saat seleksi," ungkap Putri. 

Putri pasangan Silam Jata dan Sumiati ini semula tak tertarik dengan pasukan pengibar bendera, tetapi dorongan senior di Organisasi Pramuka akhirnya membuatnya terpanggil. 

"Seleksi dulu di Provinsi Kaltim. Alhamdulillah saya masuk. Terus ikut tingkat Nasional ternyata juga lolos. Awalnya laget tali haru juga jadi satu-satunya warga Bontang yang ke Nasional," ucap Putri kepada Klik Kaltim. 

Dia menerangkan, rangkaian tes panjang yang harus dilalui sebelum terpilih. Mula-mula ia harus memeriksakan kesehatan. Kemudian, dilanjutkan Tes Intelejensi Umum, Wawasan Kebangsaan, Peraturan Baris Berbaris, hingga tes kepribadian. 

Usai namanya masuk ke tingkat nasional Putri berangkat ke Jakarta untuk ikut wawancara. Dengan pertanyaan singkat panitia seleksi mengumumkan dirinya terpiluh dan bersiap mengikuti latihan di pertengahan Juli 2025 ini. 

Perempuan yang memiliki tinggi 165 Centimeter ini bersiap untuk masuk menjadi pasukan inti di 8 pengibar bendera. Syukur-syukur bisa menjadi pembawa baki yang banyak didambakan teman sebayanya. 

"Saya tes di Jakarta mulai 25-29 Juni 2025 lalu. Di Nasional tidak lagi tes fisik hanya wawancara saja," sambungnya. 

Pesimis di Awal

Di awal tim pansel sudah mewarning peserta yang memiliki 3 Inpaksi gigi. Impaksi merupakan kondisi di mana gigi terjebak di dalam gusi sehingga pertumbuhannya tidak sempurna. 

Sedangkan di tingkatan nasional maksimal peserta seleksi yang lolos hanya memiliki 2 inpaksi. Sempat hendak menghilangkan 1 inpaksi dengan berobat ke RSUD namun dengan keterbatasan alat operasi itu urung dilakukan di detik-detik terakhir keberangkatan. 

Keberuntungan rupanya masih berpihak ke Putri. Meski dengan keterbatasan itu Putri rupanya tetap mendapatkan tiket lolos menjadi Paskibraka dengan hasil koordinasi dan surat dokter

"Sudah sempat undur diri bahkan saya. Minta di ganti saja dari pada sia-sia. Tapi kata senior jalan aja terus. Alhamdulillah hasilnya memuaskan," sambungnya. 

Menjadi Paskibraka Nasional butuh banyak pengorbanan. Selama sebulan lebih Putri harus meninggalkan bangku sekolah. Beruntung pihak sekolah memberikan dispensasi. 

"Pihak sekolah support alhamdulillah. Tinggal saya saja yang persiapkan fiaik dan mental," ucalnya. 

Untuk tes ke Jakarta kemarin Putri berhasil berangkat dari hasil urunan para seniornya. Walaupun sempat minder, namun dorongan dan dukungan dari senior dan teman-temannya membuatnya teguh. 

Di samping itu, bergabung dengan Paskibraka juga menguatkan untuk menggapai cita-cita sebagai  Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). 

"Semoga cita-cita saya bisa terwujud. Dari Paskibraka kan juga akan dilatih menjadi pribadi yang disiplin dan cinta tanah air," sambungnya. 

Bio

Nama : Putri Nur Azizah

Orang Tua : Silam Jata dan Sumiati

Tempat Tanggal lahir : Bontang, 25 Mei 2008

Hobi : Baking

Alamat : Jl Sultan Hasanuddin, Gang intan 2 no 35