Wali Kota Neni dan Wawali Agus Haris Wujudkan Zero Kemiskinan Ekstrim Tempo 100 Hari Pertama

BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Wawali Agus Haris memenuhi janjinya untuk menuntaskan kemiskinan ekstrim di Kota Bontang menjadi zero atau tidak ada dalam 100 hari pertama.
Hal itu ditandakan dengan terselenggaranya Kick Off Zero Miskin yang dilakukan pada Rabu (28/5/2025) di Pendopo Rujab Wali Kota.
Penanganan miskin ekstrem bahkan sudah dilakukan. Dimulai pada 2024 angka warga miskin ekstrem mencapai 387 Kepala Keluarga dari 1.647 jiwa.
Pada pertengahan 2024 ditekan mencapai 42 Kepala Keluarga dengan total 149 jiwa. Masuk di 2025 pada masa Neni Moernaeni langsung terjun untuk intervensi dengan kembali mendata ulang warga miskin ekstrem.
Pada Februari 2025 lalu berhasil ditekan menjadi 30 Kepala Keluarga dengan total 106 jiwa. Masuk di April 2025 hanya tersisa 5 Kepala Keluarga dari 21 jiwa.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, zero kemiskinan ini dikerjakan secara tim.
Penanganan kemiskinan ini juga atas dasar target dari 100 hari kerja Wali Kota Neni dan wakilnya Agus Haris. Proses penurunan angka kemiskinan ekstrem dilakukan dengan melakukan validasi tingkat RT. Koordinasi dengan mitra.
Serta memantau progres untuk program jangka panjang. Tujuannya agar tidak ada lagi muncul data kepala keluarga baru yang masuk kategori miskin ekstrem.
"Ada lembaga yang bantu dengan rutin KK miskin ekstrem. Terdapat juga yang membantu bantuan modal usaha. Kemudian Pemkot juga dalam hal ini menggunakan kebijakan dalam intervensinya," ucap Toetoek.
Dalam sambutannya, Wali Kota Neni Moernaeni mengatakan penanganan dilakukan secara intensif. Seluruh tim ditarget dan melakukan penanganan.
Seperti dengan mendatangi satu per satu warga miskin ekstrem. Kemudian mitra kerja Pemerintah Kota Bontang baik dari lingkup perusahaan, badan amil zakat, lembaga amil zakat, dan tim lainnya.
Pemerintah Kota Bontang bahkan menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto yang mentarget zero miskin ekstrem dalam tempo 100 hari kerja. Di Kaltim sendiri baru hanya Kota Bontang yang berhasil melakukan pengetasan kemiskinan ekstrem.
"Zero miskin ekstrem. Tapi mereka ganti status jadi warga miskin. Mengawali saya Wali Kota ada 40 KK. Itu saya datangi dan lakukan pendataan," ucap Neni Moernaeni.
Lebih lanjut, pekerjaan rumah Pemkot Bontang saat ini ialah mengetaskan kemiskinan dengan angka ada 3,74 persen atau 8 ribu orang.
Nanti total 8 ribu orang itu akan diberikan insentif per orang senilai Rp300 ribu. Tujuannya anggaran itu bisa digunakan kebutuhan rumah tangga.
"Ini yang akan jadi tugas berkelanjutan. Semoga bisa cepat direalisasikan," sambungnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: