•   09 September 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Sudah 4 Kali BBPJN Kunjungi Bontang Kuala, Belum Ada Kejelasan Soal Pembenahan Akses Jalan Utama

Bontang - M Rifki
09 September 2025
 
Sudah 4 Kali BBPJN Kunjungi Bontang Kuala, Belum Ada Kejelasan Soal Pembenahan Akses Jalan Utama Rombongan BBPJN Kaltim kunjungi Bontang Kuala (Klik Kaltim).

Bontang - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian Pekerjaan Umum regional Kaltim kembali mengunjungi Kelurahan Bontang Kuala pada Selasa (9/9/2025) siang. 

Ini kunjungan ke empat kalinya dalam rentan waktu 2 tahun sejak 2024 lalu. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan kapan program peningkatan jalan akses utama.

Berdasarkan kunjungan sebelumnya, sempat mencuat wacana pembangunan jalan layang atau fly over. Kendati disebut sebagai rencana paling ideal, namun proyek ini belum bisa dijalankan karena terbentur nilai anggaran yang cukup besar. Apalagi fly over tidak sekaligus menjadi solusi penanganan banjir rob. 

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Yudi Hardiana mengakui program penanganan banjir rob belum diusulkan di anggaran 2026. Pria yang menjabat kurang lebih 2 bulan ini turun untuk meninjau secara langsung, agar dapat dilakukan penanganan secara tepat dan menyeluruh. 

"Penanganan ini belum diusulkan dalam program di 2026. Kami datang silaturahmi. Ini solusinya sama-sama harus didorong," ucap Yudi Hardiana yang tampak didampingi Asisten II Pemkot Bontang Lukman dan rombongan Komisi C DPRD. 

Sebagai informasi, jalan akses utama menuju Kampung Bontang Kuala merupakan aset Pemerintah Pusat di bawah naungan BBPJN Kaltim. Panjang jalan yang rencananya ditingkatkan atau dibenahi mencapai 950 meter.

Kepala Dinas PUPR Kota Bontang Edy Prabowo mengatakan, pihaknya sudah acap kali menyampaian usulan ke pemerintah pusat. Bahkan dalam master plan penanganan banjir rob, Pemkot sudah memberian beberapa alternatif. Mulai dari pembangunan folder hingga perbaikan jalan. Sayangnya permintaan itu tak kunjung direalisasikan. 

Padahal Bontang Kuala merupakan ikon wisata yang perlu dipertahankan. Sebab jumlah kunjungan akan semakin menurun apabila akses jalan tidak diperbaiki. 

"Ini perlu penanganan segera. Kasian warga di dalam yang selalu berdampak," kata Edy. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR