SPPG Ancam Dapur MBG yang Abaikan Standar Gizi Bakal Diputus Kontrak

BONTANG- Kepala Regional Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Bontang Surya Dwi Saputra memperingatkan dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) untuk menjaga kualitas makanan mereka.
SPPG mengancam bagi dapur yang abai dengan Standar Operasional (SOP) akan putus kontrak. Dapur yang dinilai lalai mengikuti standar ahli gizi bakal dijatuhi sanksi.
Diketahui, per porsi makanan gratis dibanderol Rp15 ribu termasuk dengan biaya pengantaran. Untuk itu pengawasan intensif dilakukan SPPG agar memastikan program ini berjalan sesuai dengan standar pelayanan.
"Kalau ada silahkan lapor. Nanti akan kami proses. Bisa dikenakan SP 1-3 hingga sanksi berat pemutusan kontrak dan penutupan dapur," ucap Surya kepada awak media.
Temuan makanan kurang layak bukan kali pertama, sebelumnya SPPG juga menemukan 1 dapur di Kecamatan Bontang Barat sempat mendistribusikan buah yang kualitasnya tidak sesuai standar.
Saat sampai ke penerima buah itu justru berasa kecut dan masam. Setelah ditelusuri rupanya dapur terlalu cepat memotong buah itu di pagi hari. Sementara pengantaran dilakukan pada pukul 09.00 hingga menjelang siang.
"Kami sudah peringati kalau buah baru dipotong setengah jam sebelum distribusi," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Suyanik membeberkan sudah 2 kali mendapati menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) mengeluarkan aroma tidak sedap alias basi.
Menu pertama pada minggu lalu yaitu nasi goreng. Kemudian pada Kamis (2/10) dengan menu batagor.
Akibat insiden itu para siswa memilih tidak memakan menu dan dikembalikan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tempat penyaluran MBG.
Untuk menu nasi goreng aroma tidak sedap muncul di timun. Kemudian mengontaminasi nasinya dan menyebabkan makanan sedikit berair.
Kendati demikian, tidak seluruh makanan yang diberikan basi. Ada juga makanan masih segar terbukti masih ada siswa yang mengkonsumsi makanan itu.
"Anak-anak tahu kok mana yang basi atau tidak. Kami sudah lapor kalau jenis sayuran yang mudah basi mending dihindari," ucap Suyanik.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: