•   03 August 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Skema Baru Pengelolaan Sampah Pesisir, Kelurahan Bontang Kuala Libatkan Warga

Bontang - Redaksi
02 Juli 2025
 
Skema Baru Pengelolaan Sampah Pesisir, Kelurahan Bontang Kuala Libatkan Warga Lurah Bontang Kuala, Muhammad Taufiq (Asriani - KlikKaltim)

BONTANG – Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, menerapkan skema baru dalam pengelolaan sampah wilayah pesisir. Langkah ini dilakukan dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang dan melibatkan langsung partisipasi aktif warga setempat.

Jika sebelumnya pengelolaan sampah dilakukan oleh pengurus Rukun Tetangga (RT) dan biaya perawatan armada seperti becak motor (bentor) ditanggung kelurahan, kini pengelolaan dialihkan sepenuhnya kepada warga.

Lurah Bontang Kuala, Muhammad Taufiq, menjelaskan bahwa setiap satu unit bentor kini dikelola oleh dua orang warga yang ditunjuk berdasarkan hasil diskusi antara warga dan ketua RT.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada warga. Dengan begitu, mereka akan lebih berhati-hati menjaga bentor agar tidak mudah rusak, karena biaya perawatan seperti ganti oli ditanggung sendiri,” ujar Taufiq, Selasa (1/7/2025).

Ia menambahkan, warga yang mengoperasikan bentor bertanggung jawab tidak hanya dalam pengangkutan sampah, tetapi juga dalam merawat kondisi armada agar tetap layak pakai.

Untuk mendukung operasional, biaya perawatan bentor diambil dari iuran warga yang dikumpulkan setiap bulan. Dana tersebut dikelola secara terbuka dan sekaligus menjadi bentuk insentif atau upah bagi pengelola bentor yang bersifat sukarela.

“Penarikan iuran dilakukan sekali sebulan. Dan hasilnya digunakan bersama oleh tim, secara transparan,” jelasnya.

Taufiq menegaskan, skema ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan, terutama kebiasaan membuang sampah ke laut yang masih terjadi di sebagian masyarakat.

“Maka kami dorong warga untuk mengelola sampahnya sendiri. Ini bagian dari edukasi dan upaya jangka panjang menjaga lingkungan pesisir,” pungkasnya. (as/adv)






TINGGALKAN KOMENTAR