Petugas Gabungan Turun Lapangan, Beras yang Diduga Oplosan Masih Dijual

BONTANG - Sejumlah merek beres yang diduga oplosan masih beredar di Kota Bontang. Hal itu terbukti dari hasil penelusuran tim gabungan yang menyusuri swalayan modern dan pasar tradisional Jumat (18/7/2025) pagi tadi.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMPP) Asdar Ibrahim mengatakan, penyusuran itu ditujukan untuk mengecek keberadaan beras yang diduga oplosan.
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan mengungkap temuan mengejutkan terkait beras yang beredar di pasaran.
Dari hasil pengawasan terbaru, sebanyak 212 merek beras diketahui tidak memenuhi standar. Dari jumlah tersebut, 26 merek disebut diduga melakukan praktik pengoplosan.
Diskop-UKMPP juga berpedoman terhadap isu merk yang diduga masuk daftar mengoplos beras. Diantaranya beras yang diproduksi Wilmar Group dengan merk Sania, Sovia, Fortune dan Siip.
PT Food Station Tjipinang Jaya diantaranya Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, Setra Ramos.
PT Belitang Panen Raya dengan merk Raja Platinum dan Raja Ultima. Terakhir PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) Merk Ayana.
"Sejak pagi tim sudah menyusuri swalayan dan pasar tradisional. Harapannya isu beras oplosan tidak masuk ke Bontang," ucap Asdar kepada Klik Kaltim.
Disinggung soal penarikan merk untuk tidak dijual, Asdar mengaku masih mendiskusikan perihal hal tersebut bersama aparat penegak hukum.
"Kami akan kabarin lagi yah bagaimana tindaklanjutnya," tuturnya.
Dari pantauan Klik Kaltim, tim gabungan menyusur swalayan di Jalan Ahmad Yani. Di sana masih ada merk beras Sania yang dijual.
Salah seorang pekerja mengaku pasokan beras itu tetap dijual. Sebab atasannya tidak memerintahkan untuk menarik beras itu.
"Masih ada mas di belakang kami simpan. Tetap aja dijual," tutur salah seorang pekerja. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: