Perluasan Pelabuhan Loktuan Mendesak; Potensi PAD dan Angkutan Kapal Penumpang Berbenturan

BONTANG- PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) meminta Pemerintah Kota Bontang untuk memperluas kawasan Pelabuhan Loktuan. Sebab, kondisi saat ini aktivitas industri acapkali berbenturan dengan kapal penumpang.

Produsen bahan peledak ini menjadi pengguna pelabuhan secara aktif, aktivitas bongkar muat mereka melalui pelabuhan ini. Namun, saat kapal penumpang berlabuh mereka harus menunda pembongkaran. 

Senior Site Manager PT KNI Bontang Bakat Suproto Hadi mengatakan, acap kali aktivitas pengiriman bahan peledak tertunda akibat padatnya Pelabuhan Loktuan. 

Permintaan perluasan pelabuhan Loktuan itu disampaikan pada sidak Komisi A ke PT KNI pada Senin (21/4/2025) kemarin. 

Diketahui Pelabuhan Loktuan memiliki 2 dermaga. Dermaga pertama saat ini memiliki panjang 90 meter yang biasanya digunakan untuk berlabuh kapal penumpang. Sementara itu, dermaga kedua sepanjang 70 meter inilah yang sering dimanfaatkan untuk kepentingan industri. 

Dari pemanfaatan pelabuhan ini, PT KNI menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Bontang melalui jasa retribusi yang dipungut badan usaha daerah. Namun, karena kepadatan pelabuhan yang tinggi sering kali bongkar muat terhambat. 

"Kami sebagai pengguna aktif meminta agar pelabuhan bisa dikembangkan. Kalau sekarang kami juga harus mengalah saat ada kapal penumpang. Tentu aktivitas perusahaan terganggu," ucap Bakat usai sidak DPRD. 

Rupanya, pada 2022 lalu muncul wacana PT KNI akan membantu pelebaran dermaga untuk kepentingan bisnins. Namun wacana tersebut batal karena ada peralihan program dari pucuk pimpinan. 

Bakat menambahkan alasan pembatalan bantuan perluasan pelabuhan juga sudah disampaikan ke Pemkot Bontang. 

"Kami berharap Pemkot bisa memfasilitasi hal itu. Pasokan per bulan PT KNI saat ini bisa sampai 30 ribu ton," tuturnya. 

Dikonfirmasi terpisah Kasi Angkutan Dishub Welly Zakius mengatakan masih akan membahas rencana pengembangan dermaga di Pelabuhan Loktuan. 

Tentunya drngan melibatkan operator pelabuhan yang saat ini dikelola oleh PT Laut Bontang Bersinar. Pastinya pengembangan pelabuhan menjadi modal utama untuk menampung banyaknya pengguna jasa. 

Belum lagi Bontang ini merupakan kawasan industri. Dimana tidak semua perusahaan memiliki pelabuhan sendiri untuk mengirimkan hasil produksi pabriknya. 

"Kami akan terus membahas. Agar para pengguna pelabuhan bisa maksimal mendapatkan fasilitas," ucap Welly.