Musibah Kebakaran di Loktuan; Guru SMP Ini Hanya Berpasrah, Uang Tunai dan Emas Habis Terbakar

KLIKKALTIM.COM- Rahmiani (36) masih meratap di depan puing-puing rumah toko milik orang tuanya yang terbakar.
Duduk di kursi plastik, matanya sembab setelah menangis lama. Kerabatnya berusaha menenangkan hati ibu 1 anak ini. Pelukan erat rekannya disambut pilu oleh Rahmiani.
Senin (8/7/2024) pagi, kebakaran 6 rumah di Simpang 3, pos 7 Loktuan sudah sepenuhnya padam. Namun, isak tangis masih terdengar lirih di sekitar lokasi.
Saat kejadian dia bersama anak dan adiknya sedang berolahraga di Kampung Selambai. Setelah 20 menit bermain dirinya mendapat kabar rukonya terbakar.
Sontak dirinya langsung menuju ke lokasi berharap ada barang yang bisa diselamatkan. Usai sampai di rukonya ternyata api sudah ludes terbakar.
"Semua berkas baik ijazah dan uang tunai Rp10 juta dan emas juga terbakar. Saya sedang olahraga main bulu tangkis," ucap Rahmiani kepada Klik Kaltim.
Saat ini dirinya beserta kedua anaknya tinggal di sebuah rumah kontrakan di RT 44 Kelurahan Loktuan. Ruko itu sebelumnya ditempati orang tuanya.
Setelah sang ibu berangkat Haji dan masih di Sulawesi dirinyalah yang sementara melanjutkan usaha sembako. Selain berjualan sehari-hari Rahmi juga mengajar di SMP YPL.
"Jadi selama orang tua saya berangkat saya aja yang jualan disitu," sambungnya.
Dia membantah penyebab kebakaran karena kompor menyala atau akibat bensin. Sebab sebelum dirinya pergi dia memastikan semua kompor dalam kondisi mati. Bensin pun masih ada dan tersimpan dibagian depan.
"Saya tidak ada masak. Atau bensin juga masih aman didepan itu," pungkasnya.
Dari pantauan Klik Kaltim, 6 rumah di Loktuan ludes dilalap api. Proses pemadaman malam tadi berlangsung selama 2 jam.
Disdamkartan menerjunkan seluruh personilnya untuk mencegah api semakin besar.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: