•   11 March 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Masih Ada Pangkalan ‘Nakal’ di Bontang, Jual Gas 3Kg Rp25 Ribu, Pertamina Cuma Tunggu Laporan Warga dengan Bukti Video

Bontang - M Rifki
12 Februari 2025
 
Masih Ada Pangkalan ‘Nakal’ di Bontang, Jual Gas 3Kg Rp25 Ribu, Pertamina Cuma Tunggu Laporan Warga dengan Bukti Video Ilustrasi.

BONTANG – Ancaman pemberian sanksi bagi pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kilogram rupanya tak digubris sejumlah oknum. Buktinya masih ditemui pangkalan di Kota Bontang yang menjual gas bersubsidi itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).  

Sampai saat ini stok gas 3kg memang masih sulit ditemui  di Bontang. Warga terpaksa mengantre sejak subuh agar kebagian. Salah satunya adalah Subaya. Perempuan paruh baya ini harus ke pangkalan sejak pukul 04.00 Wita dini hari.

Sesampainya di sana, kondisi pangkalan sudah cukup ramai. Dia pun meletakkan tabung gas yang dia tenteng tadi kedalam deretan antrean.  Angan Subaya agar segera mendapatkan gas itu rupanya tak semudah itu, sebab sudah ada 20 tabung gas milik orang lain yang lebih dulu masuk antrean.

Selama 15 menit ia menunggu untuk membeli gas tersebut. Dia juga membawa KTP untuk dicatat. Namun Subaya terkejut karena harga tabung gas yang dibelinya ialah Rp25 ribu. Padahal harga resmi hanya Rp21 ribu di pangkalan.

Dari pantauan Klik Kaltim, panjang antrean mencapai 10 meteran. Setiap orang membawa tabung gas dengan jumlah variasi. Ada yang 2 dan 3 tabung.

Sementara Subaya hanya membeli 1 untuk keperluannya hidup sehari-hari. 1 tabung itu ia pakai memasak di rumah dan habis selama 13 hari.

"Kalau saya tidak antre yah gak masak. Cukan itu harganya Rp25 ribu. Tapi mau di apa karena kami butuh juga," ucapnya kepada Klik Kaltim.

Dia berharap setiap pangkalan bisa memberikan harga jual sesuai standar. Karena penjualan tabung gas 3 kilogram merupakan barang subsidi dan bukan untuk mengambil keuntungan banyak.

Penataan penyeragaman harga rupanya belum sepenuhnya berjalan. Masih banyak pangkalan yang memanfaatkan momentum serbuan pembeli tabung gas subsidi untuk kepentingan pribadi.

Pemerintah dan Pertamina pun tak bisa berbuat banyak. Karena temuan itu harus disampaikan langsung oleh customer.

Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Azri Ramadan warga bisa melapor ke hotline yang tersedia. Dengan melampirkan bukti video serta nama pangkalan. Selanjutnya akan ditindaklanjuti sesuai tahapan.

Seperti pemberian surat peringatan 1,2, dan 3. Setelah itu jika masih mengulang pangkalan akan mendapatkan sanksi hingga pemutusan hubungan kerja sama.

"Hot line 135 atau call center 136 yang akan terhubung dengan Dirjen Migas," singkatnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR