Mahalnya Satu Kubik Air Bersih di Pesisir Bontang

BONTANG.KLIKKALTIM - Masalah air bersih masih menghantui kawasan Kampung Melahing, Tihi-Tihi, dan Selangan, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan. Ketiganya, hingga kini mengalami kondisi kekurangan air bersih.
Direktur Utama PDAM Tirta Taman Bontang, Suramin pun membenarkan jika kondisi di tiga wilayah tersebut mengalami permasalahan yang sama, karena letak geografis wilayahnya pun sama. “Untuk daerah terpelosok ini masalahnya sama, harga dan kebutuhan transportasi yang tinggi. Paling prioritas saat ini adalah jumlah kebutuhan lebih besar dari volume tampungan air,” kata Suramin, belum lama ini.
Lalu, untuk mengatasi permasalahan itu, Suramin mengaku sudah menyiapkan langkah jangka pendek dalam waktu dekat, mengingat permasalahan tersebut termasuk dalam kategori permasalah mendesak. “Kalau bisa sebelum bulan depan, saya akan koordinasikan dulu bersama Lurah, RT, dan perwakilan warga terkait kesepakatan,” katanya.
Jika pemakaian air bersih dalam satu Kartu Keluarga (KK) bisa mencapai satu kubik Rp30 ribu per hari, maka dalam satu bulan dapat mencapai Rp360 ribu per KK. Artinya pemakaian air bersih setiap KK per hari mencapai 12 kubik.
“Kami belum bisa kalkulasikan kebutuhan seluruh KK dari tiga wilayah tersebut, kalau tampungan air yang kami sediakan di wilayah Tanjung Laut, kapasitasnya mencapai 10 kubik dan setelah habis kami isi kembali,” paparnya.
Terkait persoalan harga air bersih yang masih dianggap tinggi oleh masyarakat, sebisa mungkin kebijakan yang diberikan PDAM terkait harga akan menyesuaikan permintaan. “Kalau harga sekarang Rp10 ribu dapat 20 liter air bersih (jeriken) itu masih tinggi, nanti kita coba koordinasikan kalau bisa capai Rp500 ribu per 20 liter (jeriken),” tandasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: