Khawatir Rumah Ambruk, Proyek Drainase Rp 7 Miliar di Suryanata Dikeluhkan Warga
KLIKKALTIM.COM- Aktivitas proyek drainase di Jalan Suryanata (eks Sendawar), Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara dikeluhkan warga karena nyaris membuat pondasi rumahnya ambruk.
Warga RT 13, Supri-bukan nama sebenarnya- mengeluhkan aktivitas proyek membuat dirinya was-was rumahnya bakal ambruk.
Proyek drainase ini menggali bibir pondasi rumahnya sejak pertama proyek ini dimulai. Tetapi sejak pertengahan Juli 2024 lalu.
Tetapi hingga hari ini belum juga dicor kemudian dikembalikan seperti sedia kala.
Alih-alih diprioritaskan, kontraktor lebih mengutamakan mengecor bagian belakang padahal sisi rumahnya lebih dulu digali.
Keluhannya ini juga disampaikan kepada kontraktor namun belum mendapatkan respon.
Dari pantauan Klik kaltim, di bagian rumahnya terdapat tanah yang amblas sekitar 3-4 meter.
"Ini tolong kalau sudah di gali bisa cepat di cor dan ditutup lagi. Bagian samping tanahnya terkikis nyaris ambruk," ucapnya.
Diketahui, proyek drainase itu dikerjakan oleh perusahaan asal Aceh yakni PT Tuah Persada Perkasa dengan nilai kontrak Rp7 miliar.
Kabar keluhan itu pun sudah diterima pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang.
Kepala Bidang Bina Marga PUPRK Bontang Anwar Nurddin mengatakan, sudah meminta kontraktor menyelesaikan pengerjaan di bagian depan.
Saat ini pekerja tengah mempersiapkan perakitan besi betonnya kemudian dalam 1-2 hari ini bisa di cor. "Akan dikerjakan 1-2 hari ini sama kontraktor nya," ucap Anwar.
Diketahui proyek tersebut sempat minus sampai 4 persen padaa akhir Juli 2024 lalu. Pemkot Bontang pun meminta kontraktor agar bisa cepat mengejar minus tersebut.
Dikonfirmasi juga Koordinator Lapangan PT Tuah Persada Perkasa Raja meminta maaf atas ketidaknyamanan warga di bagian depan proyek.
Karena menurutnya saat pelaksanaan di depan bisa dituntaskan usai ada galian. Karena kalau dibiarkan akan terjadi longsor.
Untuk itu mulai hari ini usai merakit besi di bagian tengah pekerja akan diarahkan ke depan. Kendala saat itu karena ada persoalan di bagian pemborong pekerja.
"Itu segmen 3 kami bongkar pertengahan Juli lalu. Memang haruanya di sana dikerjakan tspi ada masalah internal. Mulai hari ini kita rapikan sudah," ucap Raja.
Lebih lanjut, untuk pengerjaan di depan tingkat kerumitannya cukup tinggi. Karena kawasan padat kendaraan.
Rencananya saat dikerjakan nanti akan ada penutupan jalan. Jangan sampai ada kecelakaan pekerja saat pelaksanaan proyek.
"Kita kemarin pindah karena akses kendaraan padat. Tapi kita sudah koordinasi kalau didepan dikerjakan akan ditutup sementara waktu," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: