Jalanan Berdebu karena Proyek; Pemkot Minta Maaf, Siapkan Aturan Main Truk Dibersihkan Setelah Angkut Material
Kontraktor pembangunan jalanan baru di Bontang Kuala menyemprot air ke jalanan untuk mencegah debu bertebangan. (M Rifki - Klik Kaltim)BONTANG- Proyek pengerjaan infrastruktur di Bontang rupanya menyisakan banyak persoalan. Masalah yang acap kali muncul ialah debu akibat angkutan material.
Lebih parahnya lagi debu, yang terjadi justru di ruas protokol Jalan Bontang. Semisal di pengerjaan Proyek Drainase Jalan MT Haryono. Di sana debu bekas galian pasir mengganggu aktivitas.
Kemudian debu di Jalan Awang Long, Kapten Pierre Tendean, HM Ardans, Bontang Lestari, dan di Jalan Dewi Sartika.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang Edi Prabowo meminta maaf atas kejadian tersebut. Jalan berdebu hanya sementara hingga proses pengerjaan rampung.
Beberapa keluhan warga pun ditindaklanjuti. Semisal debu di Jalan menuju Bontang Kuala akibat proyek timbunan akses baru ke Salebba saat ini mulai rutin di siram.
Seyogyanya kontraktor bisa meminimalisir potensi dampak debu. Dengan menyemprotkan air ke truk pengangkut material pasca drop ke lokasi proyek.
"Kami meminta maaf. Ini memang sudah jadi konsekuensi. Tapi kami upayakan ke penyedia untuk memperhatikan dampak debu tersebut," ucap Edi Prabowo kepada Klik Kaltim.
Lebih lanjut di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Bontang Anwar Nurddin sudah memberikan peringatan kepada penyedia yang berkontrak untuk meminimalisir dampak.
Kedepannya perlu ada regulasi yang dikuatkan. Terkait penyediaan tempat pembersih kendaraan sebelum keluar dari lokasi proyek.
"Regulasi tetapnya belum ada. Tapi ini akan jadi catatan untuk ditindaklanjuti," sambungnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
