Galian C Ditutup; Proyek Perbaikan Jalan di Bontang Utara Disetop karena Pasir Uruk Langka

BONTANG- Dua pengerjaan proyek infrastruktur di Kecamatan Bontang Utara terpaksa dihentikan karena pasokan material tanah uruk dan pasir yang langka pada Mei 2025 ini. 

Pertama proyek peningkatan jalan di Kerikil 7 Kelurahan Bontang Kuala dengan nilai kontrak Rp192 juta yang dikerjakan oleh CV Madinah Sentosa. 

Pelaksana proyek Muhammad Rafran Jani mengatakan proyek dihentikan sejak Sabtu (17/5/2025) kemarin. Alasannya penyedia kesulitan mencari pasokan material pasir. 

Padahal progres sudah 40 persen. Sempat mengambil pasir dan tanah urug di Bontang Barat selama 3 kali. Tapi sudah memesan namun terhenti karena ditutup. 

Dari pantauan Klik Kaltim pun tidak ada pekerja yang ada di lokasi. Hanya terdapat papan proyek dsn plang informasi terdapat pengerjaan. 

"Di Bontang Barat tutup sudah tenpat mengambil pasir dan tanah urug. Harus ke Kukar. Harganya Rp1,2 juta. Sementara di HPS kami harganya Rp200 ribu per kubik," ucap Muhammad Rafran. 

Proyek kedua di Kelurahan Bontang Baru. Penyedia yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan harus menghentikan pengerjaan karena tidak mendapatkan pasokan pasir. 

Lagi-lagi penghentian proyek itu juga dilatarbelakangi aktivitas galian C di Bontang Barat tidak lagi melayani pembelian. 

Diketahui proyeknya bernilai Rp190 juta dengan jenis pengerjaan peningkatan parit drainase. "Progres sudah 20 persen. Sempat masuk sekali. Tapi habis itu disetop karena ditutup," ucapnya.