•   21 August 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Dinkes Temukan Mayoritas Anak Stunting Ada di Pesisir, Paling Banyak di Loktuan 

Bontang - M Rifki
21 Agustus 2025
 
Dinkes Temukan Mayoritas Anak Stunting Ada di Pesisir, Paling Banyak di Loktuan  Wali Kota Bontang Neni Moernaeni saat meninjau dapur pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi stunting. (Klik Kaltim). 

BONTANG - Dinas Kesehatan mendapatkan fakta bahwa mayoritas anak stunting bermukim di kawasan pesisir. 

Merujuk pada data saat ini, terdapat 1.219 anak masuk prevalensi stunting di Bontang. Sebanyak 820 anak tersebar di 8 kelurahan yang berada dekat dengan kawasan laut. 

Terbanyak berada di Kelurahan Loktuan dengan jumlah balita stunting sebanyak 213 orang. Disusul Kelurahan Tanjung Laut Indah sebanyak 124 orang. Posisi ketiga Tanjung Laut berjumlah 113 orang. 

Keempat, Kelurahan Berebas Tengah sebanyak 92 anak. Kelima Kelurahan Bontang Lestari 86 orang. Keenam  Berebas Pantai sebanyak 82 anak. Ketujuh Kelurahan Guntung sebanyak 65 anak dan Kedelapan Bontang Kuala sebanyak 45 anak. 

Sementara Sisanya di kelurahan mayoritas bagian darat. Diantaranya Kelurahan Gunung Telihan sebanyak 99 anak, Kelurahan Api-Api terdapat 77 anak stunting, Kelurahan Bontang Baru 71 anak, Gunung Elai 51 anak, Kelurahan Belimbing 50 anak, Satimpo 33 anak, dan Kanaan sebanyak 18 anak. 

Kepala Dinas Kesehatan Bahtiar Mabe mengatakan, fakta ini justru membuatnya terkejut. Sebab seharusnya anak di pesisir mendapatkan mendapatkan pemenuhan gizi lebih baik dari konsumsi ikan. 

Data itu disampaikannya saat Dinkes Bontang melakukan launching program pemenuhan Makanan Tambahan (PMT) di Kelurahan Tanjung Laut. 

"Justru stunting banyak di pesisir. Dimana kawasan itu penghasil ikan terbanyak. Ini jadi perhatian buat tim untuk menuntaskan Stunting," ucap Bahtiar Mabe. 

Upaya Pemkot Bontang

Wali Kota Bontang Neni Moernaeni mengaku penurunan angka stunting menjadi prioritas di masa kepemimpinannya bersama Agus Haris. 

Langkah awal Pemkot Bontang melakukan verifikasi data. Kemudian dari hasil operasi timbang angka prevalensi menurun sebanyak 7 persen. 

Program yang dilakukan ialah pemberian makanan tambahan. Baik untuk anak balita stunting dan kepada ibu hamil memiliki penyakit kronis. 

"Sudah sebulan berjalan. Laporan dari Dinkes trennya baik. 30 persen sasaran menunjukkan tren baik," ucap Neni. 

Pemkot Bontang juga melakukan MoU dan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Kalimantan Timur (UMKT) untuk menjadi tenaga ahli dalam penanganan stunting. 

"Implementasi program juga harus selaras dengan arahan dokter spesialis. Makanya kami kerja sama dengan UMKT,"  pungkasnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR