BNNK Bontang Latih 15 Orang Jadi Satgas Anti Narkoba

BONTANG- Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Bontang buat pelatihan bagi 15 orang untuk menjadi penggiat Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kepala BNNK Bontang Lulyana Ramdhani mengatakan, mereka dilatih langsung oleh tim dari BNN RI Bogor dan Jakarta sejak (18-22) September 2024.
Nantinya tugas para Satgas ialah melakukan pencegahan baik dalam peredaran atau penyalahgunaan narkoba. Total ada 5 hari waktu mereka dilatih agar bisa menjadi pelopor pemberantasan narkoba.
Para anggota Satgas ini sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari masing-masing kelurahan. Nantinya mereka menjadi kaki tangan BNNK Bontang di setiap titik.
"Kami gelar pelatihan. Langsung datangi markas BNN RI. Disana mereka mendapat banyak materi untuk menjadi satgas agar bisa memerangi narkoba," ucap Lulyana,
Mereka nanti bertugas menjadi kaki tangan BNN untuk melindungi setiap kelurahan dari ancaman peredaran narkoba.
Nanti mereka akan jadi bagian dalam intervensi masyarakat untuk berantas peredaran narkoba. Satgas ini diperlukan agar bisa menekan persebaran pengguna narkotika di masing-masing wilayah.
Anggota Satgas ini diisi masyarakat kemudian dari LPM, karang taruna, dan mitra kelurahan lainnya. Dalam pelatihan tersebut juga terlibat sayap organisasi Majelis Ukama Indonesia (MUI) yaitu Gerakan Nasional Anti Narkotika.
"Jadi setiap ada lengungkapan mereka akan jadi pelopor untuk mengamankan wilayahnya. Terus kalau ada laporan juga mereka bisa langsung hubungi BNNK," sambungnya.
Dari pemetaan BNNK. Saat ini kelurahan yang rawan terhadap peredaran narkotika ialah Berebas Tengah. Hak itu terbukti dari beberapa hasil ungkapan BNNK dan Polres Bontang.
"Kemarin kan memang Loktuan. Kalau saat ini yang sangat rawan adalah Berebas Tengah," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: