Badak LNG Simulasi Atasi Kecelakaan Pesawat, Uji Kesiapan Personel Hadapi Situasi Darurat

Bontang – Dalam rangka menguji kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat, Badak LNG menggelar Major Emergency Exercise pada Jum’at, 18/10/2024. Major Emergency Exercise ini melibatkan seluruh Emergency Response Team terkait, dengan tujuan menanggulangi keadaan darurat yang terjadi.
Begini skenario dari simulasi tersebut, Pada pukul 14.32 WITA, pesawat ATR 42/500 diinfokan mengalami insiden saat melakukan pendaratan di Bandara Badak LNG, Bontang. Pesawat yang membawa 31 penumpang dan 4 awak pesawat ini mengalami kendala teknis saat mendekati landasan pacu, yang mengakibatkan pendaratan keras dan kebakaran di bagian sayap kanan.
Pesawat berangkat sesuai jadwal dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, pada pukul 14.00 WITA menuju Bandara Badak LNG dan penerbangan berjalan normal tanpa ada indikasi masalah teknis.
Pada pukul 14.30 WITA, sesaat sebelum mendarat, kru pesawat melaporkan bahwa penutup mesin di sisi kanan terlepas, yang menyebabkan gangguan pada kontrol flap pesawat. Pilot segera menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller (ATC) mengenai masalah tersebut dan menyatakan kemungkinan kesulitan dalam melakukan pendaratan.
Saat pesawat mendekati landasan pacu, kecepatannya meningkat secara tiba-tiba, dan pesawat kehilangan ketinggian dengan cepat. Pendaratan keras terjadi di landasan, yang menyebabkan roda pendaratan kanan rusak dan kebakaran di bagian sayap kanan akibat gesekan dengan permukaan landasan.
Fire Brigade yang sudah bersiaga di Bandara Badak LNG segera merespons dan memadamkan api menggunakan foam seperti permintaan pilot melalui Menara AFIS Bontang, sementara kru pesawat melakukan evakuasi darurat terhadap penumpang untuk mendapatkan perawatan.
Setelah kurang lebih 30 menit sekitar pukul 15.00 WITA, situasi di Lokasi dinyatakan aman terkendali dan seluruh korban telah dievakuasi. Selanjutnya Badak LNG bekerja sama dengan otoritas terkait untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab insiden ini dan memastikan keselamatan penerbangan di masa mendatang.
Dalam kejadian tersebut disimulasikan terdapat 1 korban jiwa, 2 orang luka berat, 5 orang luka ringan dan penumpang lainnya mengalami trauma. Bersama ini diinformasikan bahwa insiden tersebut tidak mengganggu operasional kilang serta tidak berdampak luas pada masyarakat sekitar area Badak LNG. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti semula.
Major Emergency Exercise kali ini adalah yang ke 3 pada tahun 2024 dari 4 kali yang direncanakan, dan merupakan agenda rutin perusahaan yang bertujuan menguji kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat. Dengan latihan ini, para pekerja diharapkan dapat lebih sigap apabila sewaktu waktu terjadi ancaman bahaya yang tidak diduga.
Vice President Production, Feri Sulistyo Nugroho mengungkapkan, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk melatih kesigapan seluruh pekerja dan manajemen dalam menghadapi & menangani keadaan darurat di area Badak LNG. Sehingga apabila keadaan darurat yang tidak diharapkan terjadi, dapat ditanggulangi dengan baik, tepat dan cepat.
“Kegiatan ini merupakan agenda rutin Perusahaan yang dilakukan dengan skenario yang berbeda-beda setiap pelaksanaannya. Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat, termasuk yang menyangkut keselamatan penerbangan” ujarnya.
Ia menilai latihan keadaan darurat sudah berjalan dengan sangat baik, termasuk waktu penanganan yang dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan standar dan prosedur Badak LNG. (*)
Badak LNG sebagai salah satu objek vital nasional yang harus dijaga, agar terciptanya situasi aman. Maka melalui simulasi emergency exercise ini semua pihak diharapkan dapat membantu terlaksananya keamanan kilang Badak LNG.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: