Anggaran Pendidikan di Bontang Berkurang Rp 200 Miliar; Program Unggulan Tetap Jalan
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
BONTANG- Alokasi belanja daerah untuk sektor pendidikan di Bontang tahun anggaran 2026 berkurang Rp 200 miliar.
Pengurangan ini imbas dari dana transfer ke daerah dari pemerintah pusat yang menyusut tahun depan.
Alokasi anggaran untuk sektor pendidikan ditetapkan sekitar 20 persen dari APBD sesuai mandatoy spending. Dengan begitu, di tahun ini APBD sebesar Rp 3,1 triliun sehingga belanja untuk pendidikan Rp 620 miliar.
Sedangkan, di tahun depan dengan APBD Rp 1,9 triliun maka belanja untuk sektor ini berkisar Rp 300 miliar di tambah bantuan keuangan provinsi sekitar Rp 120 miliar. Sehingga total alokasi belanja pendidikan
Wali Kota Bontang Neni Moernaeni mengatakan, pengurangan belanja pendidikan ini sudah sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Walaupun berkurang, program unggulan seperti pembagian tas, sepatu dan seragam sekolah kepada seluruh pelajar tetap berjalan. Begitupun dengan Kartu Bontang Pintar (KBP) walaupun harus dikoreksi dari Rp 1 juta menjadi Rp 700 ribu.
Tetapi, untuk belanja infrastruktur terkena paling signifikan serta pengadaan perlengkapan.
"Ini konsekuensi. Karena kan Bontang masih bergantung penuh dari transfer pemerintah pusat," ucap Neni Moernaeni beberapa waktu lalu.
Neni mengaku semua rencana akan terus berjalan. Ia berharap dengan anggaran yang tersedia tak mempengaruhi kualitas pendidikan di Kota Taman.
"Rencana semua sudah disesuaikan. Kalau yang membutuhkan biaya besar kami akan cicil juga," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: