Aksi Demo 11 April di Kantor Dewan Sempat Ricuh, Kapolres Bontang Minta Maaf

KLIKKALTIM.COM- Aksi demonstrasi 11 April di Gedung DPRD Kota Bontang siang tadi sempat memanas. Hal itu dipicu karena salah satu massa aksi bergerak dan mengambil ban untuk di bakar.
Namun aksi tersebut berhasil digagalkan oleh personil polisi dan menyita paksa ban tersebut.
Dari pantauan Klik Kaltim, satu orang massa aksi di kepung sejumlah polisi setelah berusaha membakar ban. Walhasil saling dorong tidak dihindarkan. Beruntung kericuhan itu cepat diredam dan tidak menimbulkan efek besar.
Hanya saja hasil dari tindakan tersebut salah satu peserta aksi menjadi korban pemukulan Sahidin mengaku merasa tindakan tersebut merugikan dirinya.
Apalagi, sebagai aparat keamanan harusnya bisa mengayomi dan melayani masyarakat meski dalam situasi demonstrasi.
"Saya tadi mau ambil ban. Terus dihalangi kepala saya dipeteng dan sempat ditendang juga," kata Sahidin saat dikonfirmasi, Senin (11/4/2022).
Klik Juga : Demo 11 April di Kantor DPRD Bontang, Mahasiswa Sempat Saling Dorong dengan Petugas
Aksi represif tersebut tentu mendapat sorotan. Mahasiswa meminta permintaan maaf kepada unsur pimpinan Polres atas tindakan personilnya yang melakukan pemukulan.
Menanggapi hal itu, Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyudi yang hadir dan mengawal aksi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas kericuhan yang sempat terjadi selama demo berlangsung.
Permintamaaf itu disampaikan langsung dihadapan seluruh demonstran dan para personil kepolisian yang bertugas di lapangan.
“Saya Kapolres Bontang meminta maaf atas kejadian yang terjadi. Kejadian ini tentu akan menjadi evaluasi. Saya bertanggung jawab atas tindakkan anak buah saya selama proses pengamanan saat aksi,” ungkapnya.
Diakhir ia juga menegaskan akan memproses laporan dari mahasiswa yang merasa keberatan atas kericuhan tadi. “Kami siap proses jika asa adik-adik yang merasa keberatan,” tandasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: