16 Tahun Selalu Kebanjiran, Madi Harap Perubahan

BONTANG- Pagi-pagi buta Madi RT 13 Kelurahan Api-Api sudah lengkap dengan alat pelnya untuk membersihkan sisa-sisa lumpur akibat banjir yang menerjang rumahnya, Sabtu (14/12/2024).
Air masuk dari parit belakang rumah. Air sungai yang meluap menyeruak ke dalam parit lalu menggenangi pemukiman di bantaran, RT 13, Api-Api, sejak semalam.
16 tahun menetap di bantaran sungai Madi sudah hafal mitigasi sebelum air tinggi. Puncak ketinggian air malam tadi semata kaki orang dewasa, seperti biasa Madi mulai mengangkati barang elektronik miliknya agar tidak tergenang air dan rusak sebelum puncak banjir terjadi.
"Kalau banjirnya dari jam 8 malam tadi. Surut tadi pagi ini lagi beberes sisa air di dalam rumah," ucap Madi kepada Klik Kaltim.
Meski begitu Madi mengaku debit banjir selama 3 tahun kebelakang jauh berkurang. Semisal dulu bisa selutut orang dewasa saat ini hanya semata kaki saja.
"Dari jaman dulu tetap saja saya terdampak. Meski ada turap sungai di belakang namanya tinggal di bantaran resikonya paling banjir," sambungnya.
Madi berharap saat terjadi bencana. Pemerintah Kota Bontang bisa memberikan bantuan makanan. Karena saat air naik aktivitas warga pasti terdampak.
Bantuan biasanya diberikan hanya saat banjir dengan durasi waktu lama. "Kalau dari tadi malam sampai sekarang belum ada bantuan. Paling tidak nasi bungkus lah. Kan tidak bisa masak kami ini," sambungnya.
Dari pantauan Klik Kaltim, banjir menggenangi sejumlah ruas jalan dan pemukiman malam tadi. Diantaranya Jalan Ahmad Yani, sebagian Jalan Patimura depan Kantor Golkar belakang Bank Dhanarta. Bahkan sampai ke Keluragan Guntung.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: