•   11 March 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Tantangan Keterbatasan Ruang: RSUD Taman Husada Bontang Berupaya Bertahan di Tengah Tekanan

Advertorial - Redaksi
17 Oktober 2024
 
Tantangan Keterbatasan Ruang: RSUD Taman Husada Bontang Berupaya Bertahan di Tengah Tekanan Humas RSUD Taman Husada, dr. Siti Aisyatur Ridha/Dok

BONTANG - RSUD Taman Husada Bontang menghadapi tantangan besar dalam memberikan pelayanan kesehatan, terutama terkait keterbatasan ruang perawatan.

Kebijakan nasional yang semakin ketat terkait kapasitas ruangan telah memaksa rumah sakit ini untuk beradaptasi sambil tetap memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Humas RSUD Taman Husada, dr. Siti Aisyatur Ridha, menjelaskan bahwa kebijakan BPJS Kesehatan yang membatasi jumlah pasien per ruangan menjadi faktor utama. Peraturan tersebut mengharuskan satu ruangan hanya diisi maksimal empat pasien, dengan jarak antar tempat tidur minimal 1,5 meter mulai tahun 2025.

“Kebijakan ini memang bertujuan meningkatkan kualitas perawatan, tetapi di sisi lain menekan kapasitas rumah sakit. Untuk ruang kelas 3, yang sebelumnya bisa menampung enam pasien, kini harus dikurangi menjadi empat saja. Ini tentu berdampak pada antrean pasien,” ujar dr. Siti.

Keterbatasan ruang membuat beberapa pasien harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan tempat. Namun, RSUD Taman Husada menegaskan bahwa mereka tidak akan memulangkan pasien sebelum kondisi mereka benar-benar pulih.

“Kami menghadapi dilema besar. Tidak mungkin memaksa pasien pulang jika kondisinya belum memungkinkan, tapi di sisi lain, antrean pasien terus bertambah. Ini tantangan yang membutuhkan solusi segera,” tambahnya.

Untuk mengatasi kendala ini, RSUD Taman Husada tengah merancang pembangunan gedung baru yang direncanakan mampu menambah kapasitas ruang perawatan secara signifikan. Selain itu, rumah sakit juga berupaya meningkatkan fasilitas operasi yang saat ini sering mengalami antrean panjang.

“Kadang pasien harus menunggu giliran untuk operasi karena keterbatasan ruang. Kami sedang mengkaji bagaimana menambah fasilitas agar layanan bisa lebih cepat,” ungkap dr. Siti.

Keterbatasan ruang juga berdampak pada status RSUD sebagai rumah sakit tipe B. Jika jumlah tempat tidur turun di bawah 200, rumah sakit ini berpotensi kehilangan status tersebut. Oleh karena itu, pembangunan gedung baru menjadi prioritas utama untuk menjaga status dan memastikan pelayanan tetap optimal.

“Ruang Teratai akan kami buka untuk menampung pasien dari ruangan yang kapasitasnya berkurang. Namun, solusi jangka panjang tetap pada penambahan gedung baru,” jelasnya.

Selain tantangan ruang, masalah biaya klaim BPJS juga menjadi kendala besar. Klaim yang sering kali tidak sebanding dengan kebutuhan operasional membuat rumah sakit harus bekerja ekstra untuk menutupi kekurangan.

“Meskipun ada tekanan finansial, kami tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik. Sayangnya, kondisi ini sering kali tidak dipahami pasien, yang lebih fokus pada keluhan daripada melihat upaya kami,” ujar dr. Siti.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, RSUD Taman Husada tetap optimis. Dengan rencana strategis yang matang, mereka berharap dapat meningkatkan kualitas layanan dan menjawab kebutuhan masyarakat Bontang di tengah tekanan kebijakan baru.






TINGGALKAN KOMENTAR