•   09 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Koar-Koar RSUD Bontang Jadi Rujukan di Kaltim; Winardi : Pasien Saja Antri 4 Jam dari IGD ke Ruang Perawatan

Advertorial - Asriani
08 November 2024
 
Koar-Koar RSUD Bontang Jadi Rujukan di Kaltim; Winardi : Pasien Saja Antri 4 Jam dari IGD ke Ruang Perawatan Wakil Ketua Komisi A DPRD Bontang Winardi meminta pemerintah menambah tempat tidur di RSUD Taman Husada yang saat ini dinilai minim/Dok

BONTANG—  Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Bontang Winardi menyoroti lamanya waktu tunggu pasien di RSUD Taman Husada sebelum bisa masuk ke ruang rawat inap. 

Ia mengungkapkan bahwa sejumlah pasien, harus menunggu antara 4 jam lebih di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum mendapatkan kamar perawatan.

Winardi menyampaikan hal tersebut, pada Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Tanggapan Wali kota terhadap Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Bontang, Selasa (5/11/2024).

Kata dia, setelah menghubungi Direktur RSUD Taman Husada Bontang, Suhardi. Menurut penjelasan Suhardi, keterbatasan jumlah kamar rawat inap menjadi penyebab utama lamanya proses tersebut. 

RSUD Taman Husada, sebagai satu-satunya rumah sakit pemerintah di Bontang, saat ini hanya memiliki 200 kamar rawat inap, yang dianggap tidak memadai untuk menampung jumlah pasien yang terus bertambah. Pemerintah dimi

“Dengan bangganya kita mengatakan, kalau bisa semua masyarakat Kaltim ke Bontang, kamar saja cuma 200 mau bangun rumah sakit tipe A, B, C. Ini loh cuman 200 bed-nya,” jelas Winardi. 

Winardi pun, mengajak pemerintah kota untuk duduk bersama dan mencari solusi terkait masalah terbatasnya fasilitas rawat inap ini.

Ia menekankan pentingnya perencanaan dan penganggaran yang tepat agar kebutuhan ruang perawatan yang layak bisa terpenuhi. 

“Ayok kita diskusikan cari anggaran tambah ruang inap,” ajak Winardi.

Beberapa opsi yang diajukan termasuk mencari anggaran tambahan untuk pembangunan ruang rawat inap melalui berbagai jalur, seperti bantuan keuangan (Bankeu) provinsi, APBN, atau APBD.

Winardi juga mengingatkan pentingnya menyediakan dokumen perencanaan yang lengkap, seperti master plan, detail engineering design (DED), serta penyelesaian dokumen Andalalin dan Amdal, sebagai persiapan jika anggaran untuk penambahan ruang rawat inap tersedia.

“Kita siap bekerja, ayok kita cari sama-sama jangan cuma tau habiskan kita cari juga,” jelas Politisi Partai PDI Perjuangan.






TINGGALKAN KOMENTAR