•   11 March 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Kelurahan Gunung Elai Fasilitasi Pelatihan UMKM Bagi Warga

Advertorial - Redaksi
26 November 2024
 
Kelurahan Gunung Elai Fasilitasi Pelatihan UMKM Bagi Warga Ilustrasi -- Hasil kerajinan UMKM/Dok

BONTANG - Warga RT 34 Kelurahan Gunung Elai mengikuti pelatihan UMKM yang diinisiasi melalui program stimulan RT tahun ini. Ketua RT 34, Munawar, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dilaksanakan dua minggu yang lalu. “Ada enam peserta yang berpartisipasi,” ujar Munawar.

Setelah mengikuti pelatihan, peserta kini telah menguasai keterampilan menganyam tas sesuai arahan dari instruktur. Namun, Munawar menyebutkan bahwa akan ada tahap kedua pelatihan yang dijadwalkan setelah Pilkada.
“Pada tahap berikutnya, produk yang dihasilkan diharapkan lebih bervariasi dan sesuai dengan tingkat kesulitan yang sering diminta konsumen,” jelasnya.

Ia berharap jumlah peserta pelatihan dapat bertambah, minimal mencapai 10 orang dari RT 34 Kelurahan Gunung Elai. Program pelatihan ini merupakan hasil usulan warga dalam musyawarah yang diadakan akhir tahun lalu.

Pilihan program tersebut didasarkan pada kebutuhan dan peluang, karena usaha anyaman tas sudah mulai berkembang di wilayah tersebut selama setahun terakhir.
“Sebelumnya, saya menganyam sendiri di rumah. Dengan pelatihan ini, semoga ada lebih banyak warga yang ikut serta,” katanya.

Bisnis ini dianggap menjanjikan dan dapat menjadi peluang usaha di lingkungan RT. Dalam setahun terakhir, Munawar telah memproduksi sekitar 400 tas dari anyaman tali plastik, yang dipasarkan secara daring.

"Omzetnya mencapai sekitar Rp30 juta. Peluang ini bisa menjadi tambahan penghasilan keluarga,” tambahnya.

Semua bahan pelatihan, seperti tali plastik, mal, dan gunting, disediakan oleh kelompok masyarakat (pokmas). Pelatihan dilaksanakan di rumah Ketua RT. Menurut Munawar, tas anyaman plastik memiliki keunggulan karena tidak membutuhkan alat jahit, hanya menggunakan tangan.
“Pesanan bisa disesuaikan dengan model yang diinginkan pemesan. Bahan ini juga tahan lama, tahan air, dan mudah dirawat. Musuh utamanya hanya gunting dan api,” ungkapnya.

Tas yang dihasilkan dijual dengan harga mulai dari Rp20 ribu hingga Rp200 ribu, tergantung model dan ukuran. Selain tas belanja, anyaman ini juga bisa dibuat menjadi tas jalan atau dompet. Bahan baku seluruhnya didatangkan dari Pulau Jawa.

Selain pelatihan menganyam tas, RT 34 juga berencana mengadakan pelatihan membatik dan tata rias. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang sebagai daerah penyangga IKN, dengan menghasilkan produk seperti batik khas Kaltim sebagai oleh-oleh.
“Untuk tata rias, harapannya ibu-ibu di sini bisa setidaknya merias diri sendiri saat menghadiri acara,” ujarnya.

RT 34 sendiri memiliki 50 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 180 jiwa.






TINGGALKAN KOMENTAR