Disdikbud Dorong SDN 002 Bontang Selatan Mantapkan Persiapan Menuju Adiwiyata Mandiri
DN 002 Bontang Selatan Mendapatkan Pendampingan DLH Provinsi Kaltim
BONTANG – Upaya mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan terus diperkuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang.
Salah satu bentuk komitmen tersebut tampak pada proses pendampingan yang diterima SDN 002 Bontang Selatan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur dan DLH Kota Bontang, sebagai langkah menuju penilaian Adiwiyata Mandiri.
Disdikbud menegaskan bahwa program Adiwiyata tidak hanya sekadar pemenuhan indikator, tetapi juga bagian dari strategi pendidikan karakter yang menempatkan peduli lingkungan sebagai nilai utama di sekolah.
Melalui koordinasi intensif dengan DLH, Disdikbud mendorong setiap sekolah untuk serius mengembangkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).
Kepala Disdikbud Bontang, Abdu Safa Muha, menyampaikan apresiasi kepada SDN 002 Bontang Selatan yang terus menunjukkan konsistensi dalam menjaga kualitas lingkungan sekolah. Menurutnya, keberhasilan menuju Adiwiyata Mandiri harus diawali dari kesungguhan sekolah menjalankan seluruh arahan teknis dari tim pendamping.
“Disdikbud berkomitmen mendampingi sekolah-sekolah yang ingin naik tingkat ke Adiwiyata Mandiri. Agar berhasil, seluruh rekomendasi dari DLH provinsi wajib dipenuhi tanpa kecuali. Proses ini bukan hanya untuk lolos penilaian, melainkan untuk membentuk budaya lingkungan yang berkelanjutan di sekolah,” ujarnya.
Abdu Safa Muha menambahkan, pihak sekolah perlu memastikan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan, partisipasi warga sekolah, serta pengelolaan sarana ramah lingkungan berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Ia menegaskan bahwa sekolah yang mampu menjadi contoh akan membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak sekolah berbudaya lingkungan di Bontang.
Sementara itu, Kepala SDN 002 Bontang Selatan, Wiwid Widiarti, menyambut baik perhatian dan dorongan yang diberikan Disdikbud. Ia menyebut pendampingan dari DLH provinsi dan kota memberi gambaran jelas mengenai aspek-aspek yang harus diperkuat.
“Kami terus memperbaiki area yang disoroti tim pendamping. Setiap masukan menjadi acuan untuk memperkuat PBLHS agar seluruh komponen di sekolah—mulai dari siswa, guru, hingga komite—mampu menerapkan perilaku peduli lingkungan secara konsisten,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sekolah telah menggerakkan berbagai aksi kolektif, seperti penguatan bank sampah, penataan ruang hijau, pengurangan sampah plastik, hingga integrasi materi lingkungan dalam pembelajaran.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: